Mohon tunggu...
Yohanes Bosco Otto
Yohanes Bosco Otto Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Penyuluh Agama Katolik Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang Babel

Berbuatlah mulai dari hal kecil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Review Kompetensi Guru

31 Maret 2023   15:10 Diperbarui: 31 Maret 2023   15:11 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOMPETENSI GURU 

A. Pengertian Pendidik

Pendidik (Guru) adalah tenaga (pendidik) profesional  dengan  tugas  utama  mendidik, mengajar,  membimbing,  mengarahkan, melatih,  menilai,  dan mengevaluasi  peserta didik pada pendidikan anak usia  dini  jalur   pendidikan formal, pendidikan  dasar,  dan   pendidikan menengah. Dalam Konteks ini yang dimaksud dengan pendidik ialah guru yang merupakan pendidik profesional sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 14 Tahun 2005  tentang Guru dan Dosen.

B. Kompetensi Pendidik

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competence, yang berarti person having abilities, power, authority, attitudes, skills, knowledges to do what is needed, AS Hornby, Oxford Advance Dictionary of Current English  (Oxford University Press, 1982), hal. 172. Kompetensi guru tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi individual/pribadi, dan kompetensi sosial/ kemasyarakatan. Secara rinci penjelasan tentang kompetensi guru diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP, serta dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi guru. Kompetensi tersebut adalah :

Kompetensi paedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi : (a) perancangan pembelajaran; (b) pengembangan kurikulum/silabus; (c) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (d) pemahaman terhadap peserta didik; (e) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya; (f) evaluasi hasil belajar;. (g) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi : (a) penguasaan konsep, struktur dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) penguasaan materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) penguasaan hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari dan (e) penguasaan kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.

Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi secara lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

 C. KRITERIA PROFESIONALISME PENDIDIK 

ASPEK

KOMPONEN

INDIKATOR

Kualifikasi Akademik

Kualifikasi Akademik

Di atas S1

S1

Kompetensi 

Kompetensi paedagogik

Perancangan pembelajaran; 

Pengembangan kurikulum/ silabus; 

Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; 

Pemahaman terhadap peserta didik;

Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya;

Evaluasi hasil belajar;. 

Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

 

Komptensi kepribadian

(a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan

Komptensi profesional

(a) penguasaan konsep, struktur dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) penguasaan materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) penguasaan hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari dan (e) penguasaan kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. 

 

Komptensi sosial

merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi secara lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Recruitmen

Kesesuai formasi dengan Kebutuhan

Kelengkapan Administrasi

Pengangkatan dengan Test

Formasi sesuai dengan Kebutuhan

Syarat administrasi terpenuhi

Mengikuti semua test yang ditentukan

 

Pembinaan dan Pemberdayaan

 

Penempatan yang benar

Pemerataan penempatan 

Rasio guru dengan murid

Mutasi 

Promosi

Studi lanjut

Diklat Teknis (Profesi)

Diklat Non Profesi

Ikut Organisasi Profesi

Karya ilmiah/Litbang

Penempatan secara benar/sesuai 

(Tidak mismatch)

Penempatan merata/tdk menumpuk

Rasio guru dengan murid sesuai

Selalu ada peluang mutasi 

Selalu ada promosi

Berpeluang ikut studi lanjut

Sudah ikut diklat teknis (profesi)

Sudah ikut diklat non profesi

Ikut Organisasi Profesi

Punya karya ilmiah/Litbang

  

SEPUTAR GURU AGAMA (KATOLIK)

A. Pengertian Pendidik

Pendidik (Guru) adalah tenaga (pendidik) profesional  dengan  tugas  utama  mendidik, mengajar,  membimbing,  mengarahkan, melatih,  memberi teladan, menilai,  dan mengevaluasi  peserta didik (PMA Nomor 16 Tahun 2010, BAB I, Pasal 1 angka 7).

B. Kompetensi Pendidik

Kompetensi berasal dari bahasa Inggris competence, yang berarti person having abilities, power, authority, attitudes, skills, knowledges to do what is needed. sama dengan guru umum di atas. Kompetensi guru tersebut meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi individual/pribadi, dan kompetensi sosial/ kemasyarakatan. Secara rinci penjelasan tentang kompetensi guru diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP, serta dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi guru. Lebih khusus tentang Kompetensi Guru Agama dijelaskan/diatur dalam PMA Nomor 16 Tahun 2010, Pasal 16. Kompetensi tersebut adalah :

Kompetensi paedagogik meliputi:

 1. Pemahaman karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual;

2. Penguasaan teori dan prinsip belajar pendidikan agama;

3. Pengembangan kurikulum pendidikan agama;

4. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama;

5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan agama;

6. Pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama;

7. Komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;

8. Penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pendidikan agama;

9. Pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran pendidikan agama; dan

10. Tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan agama

Kompetensi kepribadian meliputi:

 1. Tindakan yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;

2. Penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat;

3. Penampilan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;

4. Kepemilikan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, serta

5. Penghormatan terhadap kode etik profesi guru.

 Kompetensi sosial meliputi: 

1. Sikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi;

2. Sikap adaptif dengan lingkungan sosial budaya tempat bertugas; dan

3. Sikap komunikatif dengan komunitas guru, warga sekolah, dan warga masyarakat.

Kompetensi profesional meliputi:

1. Penguasaan materi, struktur, konsep, metoda, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan agama;

2. Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama;

3. Pengembangan materi pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama secara kreatif;

4. Pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan

5. Pemanfaatan teknologi informasi dan kumunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Kompetensi Kepemimpinan meliputi

1. Kemampuan membuat perencanaan pembudayaan pengamalan ajaran agama dan perilaku akhlak mulia pada komunitas sekolah sebagai bagian dari proses pembelajaran;

2. Kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah secara sistematis untuk mendukung pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah;

3. Kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor dalam pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah; serta

4. Kemampuan menjaga, mengendalikan, dan mengarahkan pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah dan menjaga keharmonisan hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 C. KRITERIA PROFESIONALISME PENDIDIK/GURU PENDIDIKAN AGAMA 

ASPEK

KOMPONEN

INDIKATOR

Kualifikasi Akademik

Kualifikasi Akademik

Di atas S1

S1

Kompetensi

Kompetensi paedagogik

Pemahaman karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual;

Penguasaan teori dan prinsip belajar pendidikan agama;

Pengembangan kurikulum pendidikan agama;

Penyelenggaraan kegiatan pengembangan pendidikan agama;

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan agama;

Pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang dimiliki dalam bidang pendidikan agama;

Komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;

Penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pendidikan agama;

Pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran pendidikan agama; dan

Tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran pendidikan agama

 

Komptensi kepribadian

Tindakan yang sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;

Penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat;

Penampilan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;

Kepemilikan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, serta

Penghormatan terhadap kode etik profesi guru.

 

Komptensi Sosial

Sikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi;

Sikap adaptif dengan lingkungan sosial budaya tempat bertugas; dan

Sikap komunikatif dengan komunitas guru, warga sekolah, dan warga masyarakat

Kompetensi Profesional

Penguasaan materi, struktur, konsep, metoda, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran pendidikan agama;

Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama;

Pengembangan materi pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama secara kreatif;

Pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; dan

Pemanfaatan teknologi informasi dan kumunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

 

Kompetensi Kepemimpinan

Kemampuan membuat perencanaan pembudayaan pengamalan ajaran agama dan perilaku akhlak mulia pada komunitas sekolah sebagai bagian dari proses pembelajaran;

Kemampuan mengorganisasikan potensi unsur sekolah secara sistematis untuk mendukung pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah;

Kemampuan menjadi inovator, motivator, fasilitator, pembimbing dan konselor dalam pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah; serta

Kemampuan menjaga, mengendalikan, dan mengarahkan pembudayaan pengamalan ajaran agama pada komunitas sekolah dan menjaga keharmonisan hubungan antar pemeluk agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun