Sebaliknya, seniman digital dapat dikatakan seperti seorang pemrogram komputer. Saat terjadi kesalahan, mereka memiliki kemampuan untuk kembali, menghapus, atau memperbaiki dengan mudah. Hal ini memungkinkan eksperimen yang lebih luas dan keberanian untuk mencoba berbagai kombinasi. Kemudahan ini memberi mereka keleluasaan kreatif lebih besar, seperti memilih warna dengan cepat. Namun, karena kenyamanan ini, seniman digital mungkin tidak mendapatkan penguasaan mendalam akan teknik dasar seperti yang didalami oleh seniman tradisional, melainkan mengembangkan keterampilan baru yang khas untuk media digital.
Pada akhirnya, media digital dapat menjadi jalan yang menguntungkan bagi para seniman tradisional pada saat ini. Menurut saya, di era digital pada saat ini dan untuk kedepannya, memiliki kemampuan dalam menggunakan media digital untuk berkarya akan sangat membantu bagi para seniman secara umum. Tidak masalah jika media tradisional tetap ingin terus dijaga dan dikembangkan, namun memiliki dua metode untuk berkarya akan jauh lebih baik daripada hanya memiliki satu pada saat ini. Para seniman akan memiliki lebih banyak cara untuk menyalurkan kreativitas mereka dan dengan dua keahlian, seniman dapat memikat penggemar karya tradisional dan digital. Dengan penyaluran kreativitas yang lebih banyak, tanpa tersadari, seniman akan menemukan diri mereka menciptakan atau menggunakan gaya melukis yang unik pada diri mereka dan menjadi identitas diri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H