Mohon tunggu...
Yohan Ariesto
Yohan Ariesto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Reparasi Organ dengan Stem Cell, Amankah?

24 Oktober 2017   22:49 Diperbarui: 24 Oktober 2017   23:26 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEL PUNCA UNTUK REPARASI ORGAN? BISAKAH?

Sel Punca atau Stem Cell adalah suatu sel yang belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Sel Punca mampu berkembang menjadi sel atau jaringan apapun tergantung dari apa yang lingkungannya perlukan, sehingga sel punca mampu memiliki fngsi yang berbeda beda setelah berdiferensiasi , contoh hasil diferensiasinya ialah menjadi sel otot , sel darah merah maupun sel-sel bagian tubuh lainnya. Saat ini sel Punca sedang ramai dibicarakan dalam bidang medis dikarenakan kemampuan dan kecocokannya untuk memperbaiki organ organ tubuh yang rusak.

Sel punca memiliki kekhususan sifat yang cukup berbeda bila dibandingkan dengan sel-sel pada umumnya , yaitu :

1.Mampu membelah diri walau sudah tidak aktif dalam waktu yangs angat lama

2.Dalam kondisi tetentu , sel punca dapat diinduksi sehingga menjadi suatu jenis sel yang memiliki tugas tersendiri eperti jaringan dan organ

Selain dari sifat-sifat diatas, Sel punca juga memiliki berbagai jenis , antara lain :

1.Sel punca Embrionik

Sel germinal/benih (seperti sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ cells) dan prekursor sel germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi dengan sel somatik gond dan kemudian menjadi sel germinal. Sel germinal embrionik manusia/human embryonic germ cellsm termasuk sel punca yang berasal dari sel germinal primordial dari janin berumur 5-9 minggu.

2.Sel Punca Fetal

Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) seperti sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas.  Sel punca neural fetal yang ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel neuron dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat).  Darah, plasenta, dan tali pusat janin kaya akan sel punca hematopoietik fetal.

3.Sel Punca Dewasa

Sel Hematopoietik , merupakan jenis sel pembentuk sel darah

Sel Punca Mesenkimal, merupakan sel yang mampu berkembang menjadi suatu jaringan atau sel-sel seperti otot , ligamen, lemak. Selain itu sel ini tak hanya mampu berdiferensiasi menjadi jaringan mesodermal namun juga mampu menjadi jaringan endodermal

4.Sel punca Kanker

Merupakan sel punca yang menyebabkan terjadinya tumorigenesis , atau pembentukan tumor pada tubuh manusia. Sel punca ini sering ditemukan pada sel sel leukemia dan beberapa jenis kanker lain.

Dari setiap jenis sel-sel punca ini , sel punca dewasa adalah yang paling sering digunakan dalam hal transplantasi medis untuk memperbaiki kerusakan organ, karena sifatnya yang mampu berubah menjadi sel-sel yang fungsinya menyesuaikan dengan letak tempat sel ditanamkan.

Dalam Essay saya kali ini , saya akan menjelaskan tentang kemampuan sel punca dalam hal reparasi organ , apakah sel punca mampu memperbaiki organ mesenkimal seperti Ginjal yang rusak? Apakah sel punca 100% aman? Mari kita simak di dalam Essay saya kali ini.

Seperti yang kita ketahui , selama ini para ahli medis sudah mencoba meneliti dan menganalisa kegunaan sel punca sebagai sel yang dapat digunakan untuk reparasi. Sel punca bisa dibilang membuahkan hasil yang memuaskan dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan fungsinya sesuai daerah tempatnya ditransplantasikan dan membentuk jaringan baru yang sesuai. Sel punca yang biasanya digunakan untuk transplantasi adalah sel punca sumsum tulang , dikarenakan sel punca pada bagian ini menghasilkan jauh lebih banyak protein , sehingga mampu memberikan kemampuan regenerasi dan reparasi yang lebih cepat , selain itu pastinya sel punca dapat menyesuaikan diri dengan jauh lebih cepat.  Sejauh ini sel punca sudah diterapkan untuk keperluan medis untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti kerusakan jantung , stroke, beberapa jenis kanker, Alzheimer, dan juga Diabetes Tipe 1.

Transplantasi sel punca sejauh ini sudah ada beberapa jenis yang sering digunakan , yaitu Transplantasi sel punca autologus dan Transplantasi sel punca allogenik. Transplantasi Autologus adalah Transplantasi dengan menggunakan Sel punca milik pasien sendiri , sel punca ini akan didinginkan dan akan ditransplantasikan ke pasien sebanyak 2 kali dengan jarak ideal antara 3-6 bulan. 

Dilakukan bertahap  dengan jarak yang cukup lama dan dibekukan dikarenakan supaya resiko penolakan dari tubuh lebih kecil , dan pembentukan pembuluh darah akan lebih cepat, namun cara ini apabila digunakan untuk mengobati pasien kanker kurang efektif dikarenakan ada kemungkinan sel kanker tidak sepenuhnya hilang sehingga perlu dilakukan kemoterapi untuk mengobatinya. Transplantasi allogenik adalah transplantasi yang dilakukan apabila transplantasi autologus tidak berhasil dilakukan , transplantasi ini menggunakan sel punca pendonor atau kerabat. 

Biasanya Transplantasi ini ditujukan terutama kepada pasien yang mengalami leukemia yang agresif, hal ini dikarenakan sel punca yang digunakan dapat menghilangkan sel kanker secara menyeluruh dengan cara menyiptakan kekebalan tubuh secara lebih baik sehingga sel kanker tak mampu berkembang , namun tentunya transplantasi ini memiliki harga yang cukup tinggi juga , dikarenakan resiko penolakan system imun tubuh lebih tinggi karena sel punca diambil dari pendonor lain selain itu , seandainya berhasilpun , pembentukan darah baru akan berlangsung lebih lambat , sehingga waktu pemulihan jauh lebih lama dibandingkan dengan transplantasi autologus.

Ginjal sebagai salah satu organ mesenkimal penting di tubuh yang berfungsi sebagai organ penyaringan ini juga dapat megalami kerusakan seperti organ organ pada umumnya, tentunya dapat memperbaiki diri jika kerusakan yang dialami tidak parah , namun jika kerusakan yang terjadi cukup parah seperti rusaknya nefron pada ginjal yang menjadi sebab utama berbagai penyakit parah pada ginjal, selain itu rusaknya nefron mampu berujung pada apa yang kita sebut dengan gagal ginjal , maka seharusnya perlu diadakan transplantasi ginjal, namun karena sekarang sudah ditemukan transplantasi sel punca.

Maka tidak perlu lagi menggunakan transplantasi ginjal yang secara fakta memakan waktu lebih lama untuk menemukan ginjal yang cocok karena sel punca bisa diambil dari pasien itu sendiri dan tidak harus mengambil donor orang lain kecuali di saat sangat krisis , sehingga Transplantasi sel punca pada organ organ tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak sudah menjadi pilihan yang cukup Viable .

Begitu banyak keuntungan yang didapat dari penemuan Fungsi sel punca untuk reparasi organ sel dan benar bahwa sel punca benar benar seutuhnya organic tanpa adanya bahan kimia dan bukan obat , namun dari semua kemudahan dan keunggulan sel punca ini sampai sekarang masih ditemukan kekurangan kekurangannya atau bisa dibilang masih belum 100% aman karena masih ada resiko resiko yang muncul saat dilakukan Transplantasi sel punca. Resiko resiko dari terapi sel punca atau Transplantasi sel punca yang sejauh ini telah ditemukan antara lain adalah :

Graft-versus-host disease: ketika sistem kekebalan tubuh pasien menganggap sel punca dari donor sebagai benda asing sehingga menolak sel tersebut. Gangguan penglihatan, mual, muntah, diare, nyeri otot, serta batuk yang tidak kunjung berhenti adalah beberapa gejala utama graft-versus-host disease.

Infeksi.

Infertilitas atau kemandulan

Munculnya kanker baru.

Katarak

Dari semua resiko yang ada , yang paling parah adalah kematian. Walau benar ada resiko resiko diatas ini, namun sekarang Transplantasi Sel punca telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga metode ini menjadi lebih aman, memang benar jika ada yang bilang sel punca sangatlah aman karena bukan obat dan tanpa bahan kimia namun bukan berarti sel punca benar-benar seutuhnya tak beresiko. 

Pada dasarnya aman atau tidaknya terapi sel punca itu bergantung kepada seberapa berkompetennya orang yang melakukan operasi, karena sebagian besar kegagalan terapi sel punca dikarenakan kurang hati hati atau berkompetennya orang yang mengoperasi pasien, sehingga disarankan untuk mencari dokter atau ahli bersertifikat khusus dan resmi dalam hal terapi sel punca ini.

Saat ini Ilmuwan sudah mulai mengembangkan apa yang disebut induced pluripotent stem cell atau "iPS". "iPS" atau induced Pluropotent Stem cell ini bisa menjadi jalan keluar dari permasalan-permasalahan tentang resiko sel punca.  "iPS" disebut-sebut memiliki sifat yang mirip dengan Embrionic Stem Cell , bedanya ialah bahwa "iPS" tidak berasal dari embrio dan mampu dihasilkan bahkan dengan tidak menggunakan sel punca pada tubuh pasien sehingga "iPS" ini mampu menghilangkan resiko terjadinya penolakan Stem cell terhadap tubuh sehingga resiko terjadinya pengrusakan imun tubuh dan juga Graft-versus-host disease menjadi hampir tidak ada sama sekali kecuali terjadi anomaly atau mutasi pada tubuh pasien, selain itu maka "iPS" menjadi salah satu pilihan terbaik sebagai  sel punca yang bisa dibilang cukup aman untuk digunakan.  

Selain degan adanya "iPS", ada juga sel punca Mesenkimal yang saat ini bisa dibilang paling menjanjikan karena kemampuan sel ini untuk menghasilkan protein lebih , sehingga perkembangan sel akan menjadi lebih cepat. Sel Punca Mesenkimal atau Mesenkimal Stem Cell (MSC) ini memiliki satu jenis sel yang kemampuannya penghasil proteinnya lebih tinggi yaitu Bone marrow MSC. Kemampuan Bone Marrow MSC ini mampu mereparasi sel lebih cepat sehingga mampu mempertahankan sel dari kematian.

Sehingga jawaban dari jalan terbaik pemulihan organ organ mesenkimal seperti ginjal adalah dengan menggunakan Sel sel punca diatas ini , dikarenakan sel sel punca diatas ini mampu mencegah kerusakan ginjal yang terjadi secara bertahap karena kerusakan nefron , selain mencegah kerusakan bertahap , sel punca ini akan sedikit demi sedikit memulihkan kondisi awal ginjal sehingga mampu bekerja secara normal. 

Sehingga saya setuju bahwa Penggunaan stem cell sebagai jalan keluar memperbaiki kerusakan organ organ pada tubuh dan menjadi inovasi baru dunia medis untuk mengobati kerusakan kerusakan organ tanpa diperlukannya donor organ. Saya yakin nantinya pasti sel punca mampu memperbaiki kerusakan sel parah sekalipun dengan kecepatan yang lebih dan efisiensi yang lebih tinggi , selain itu , pasti sel punca juga bisa menjadi salah satu kunci jawaban memerangi kanker yang sampai sekarang masih belum bisa terobati sepenuhnya.

Demikianlah essay dari saya , terima kasih kepada seluruh pembaca essay saya kali ini , saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan kata atau penulisan dalam essay kali ini. Hope to see you guys next time, Kompasianers

Daftar Pustaka : 1, 2, 3, dan 4.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun