Mohon tunggu...
Yohan Ariesto
Yohan Ariesto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Reparasi Organ dengan Stem Cell, Amankah?

24 Oktober 2017   22:49 Diperbarui: 24 Oktober 2017   23:26 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sel Hematopoietik , merupakan jenis sel pembentuk sel darah

Sel Punca Mesenkimal, merupakan sel yang mampu berkembang menjadi suatu jaringan atau sel-sel seperti otot , ligamen, lemak. Selain itu sel ini tak hanya mampu berdiferensiasi menjadi jaringan mesodermal namun juga mampu menjadi jaringan endodermal

4.Sel punca Kanker

Merupakan sel punca yang menyebabkan terjadinya tumorigenesis , atau pembentukan tumor pada tubuh manusia. Sel punca ini sering ditemukan pada sel sel leukemia dan beberapa jenis kanker lain.

Dari setiap jenis sel-sel punca ini , sel punca dewasa adalah yang paling sering digunakan dalam hal transplantasi medis untuk memperbaiki kerusakan organ, karena sifatnya yang mampu berubah menjadi sel-sel yang fungsinya menyesuaikan dengan letak tempat sel ditanamkan.

Dalam Essay saya kali ini , saya akan menjelaskan tentang kemampuan sel punca dalam hal reparasi organ , apakah sel punca mampu memperbaiki organ mesenkimal seperti Ginjal yang rusak? Apakah sel punca 100% aman? Mari kita simak di dalam Essay saya kali ini.

Seperti yang kita ketahui , selama ini para ahli medis sudah mencoba meneliti dan menganalisa kegunaan sel punca sebagai sel yang dapat digunakan untuk reparasi. Sel punca bisa dibilang membuahkan hasil yang memuaskan dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan fungsinya sesuai daerah tempatnya ditransplantasikan dan membentuk jaringan baru yang sesuai. Sel punca yang biasanya digunakan untuk transplantasi adalah sel punca sumsum tulang , dikarenakan sel punca pada bagian ini menghasilkan jauh lebih banyak protein , sehingga mampu memberikan kemampuan regenerasi dan reparasi yang lebih cepat , selain itu pastinya sel punca dapat menyesuaikan diri dengan jauh lebih cepat.  Sejauh ini sel punca sudah diterapkan untuk keperluan medis untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti kerusakan jantung , stroke, beberapa jenis kanker, Alzheimer, dan juga Diabetes Tipe 1.

Transplantasi sel punca sejauh ini sudah ada beberapa jenis yang sering digunakan , yaitu Transplantasi sel punca autologus dan Transplantasi sel punca allogenik. Transplantasi Autologus adalah Transplantasi dengan menggunakan Sel punca milik pasien sendiri , sel punca ini akan didinginkan dan akan ditransplantasikan ke pasien sebanyak 2 kali dengan jarak ideal antara 3-6 bulan. 

Dilakukan bertahap  dengan jarak yang cukup lama dan dibekukan dikarenakan supaya resiko penolakan dari tubuh lebih kecil , dan pembentukan pembuluh darah akan lebih cepat, namun cara ini apabila digunakan untuk mengobati pasien kanker kurang efektif dikarenakan ada kemungkinan sel kanker tidak sepenuhnya hilang sehingga perlu dilakukan kemoterapi untuk mengobatinya. Transplantasi allogenik adalah transplantasi yang dilakukan apabila transplantasi autologus tidak berhasil dilakukan , transplantasi ini menggunakan sel punca pendonor atau kerabat. 

Biasanya Transplantasi ini ditujukan terutama kepada pasien yang mengalami leukemia yang agresif, hal ini dikarenakan sel punca yang digunakan dapat menghilangkan sel kanker secara menyeluruh dengan cara menyiptakan kekebalan tubuh secara lebih baik sehingga sel kanker tak mampu berkembang , namun tentunya transplantasi ini memiliki harga yang cukup tinggi juga , dikarenakan resiko penolakan system imun tubuh lebih tinggi karena sel punca diambil dari pendonor lain selain itu , seandainya berhasilpun , pembentukan darah baru akan berlangsung lebih lambat , sehingga waktu pemulihan jauh lebih lama dibandingkan dengan transplantasi autologus.

Ginjal sebagai salah satu organ mesenkimal penting di tubuh yang berfungsi sebagai organ penyaringan ini juga dapat megalami kerusakan seperti organ organ pada umumnya, tentunya dapat memperbaiki diri jika kerusakan yang dialami tidak parah , namun jika kerusakan yang terjadi cukup parah seperti rusaknya nefron pada ginjal yang menjadi sebab utama berbagai penyakit parah pada ginjal, selain itu rusaknya nefron mampu berujung pada apa yang kita sebut dengan gagal ginjal , maka seharusnya perlu diadakan transplantasi ginjal, namun karena sekarang sudah ditemukan transplantasi sel punca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun