Mohon tunggu...
Yohan Ariesto
Yohan Ariesto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Reparasi Organ dengan Stem Cell, Amankah?

24 Oktober 2017   22:49 Diperbarui: 24 Oktober 2017   23:26 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka tidak perlu lagi menggunakan transplantasi ginjal yang secara fakta memakan waktu lebih lama untuk menemukan ginjal yang cocok karena sel punca bisa diambil dari pasien itu sendiri dan tidak harus mengambil donor orang lain kecuali di saat sangat krisis , sehingga Transplantasi sel punca pada organ organ tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak sudah menjadi pilihan yang cukup Viable .

Begitu banyak keuntungan yang didapat dari penemuan Fungsi sel punca untuk reparasi organ sel dan benar bahwa sel punca benar benar seutuhnya organic tanpa adanya bahan kimia dan bukan obat , namun dari semua kemudahan dan keunggulan sel punca ini sampai sekarang masih ditemukan kekurangan kekurangannya atau bisa dibilang masih belum 100% aman karena masih ada resiko resiko yang muncul saat dilakukan Transplantasi sel punca. Resiko resiko dari terapi sel punca atau Transplantasi sel punca yang sejauh ini telah ditemukan antara lain adalah :

Graft-versus-host disease: ketika sistem kekebalan tubuh pasien menganggap sel punca dari donor sebagai benda asing sehingga menolak sel tersebut. Gangguan penglihatan, mual, muntah, diare, nyeri otot, serta batuk yang tidak kunjung berhenti adalah beberapa gejala utama graft-versus-host disease.

Infeksi.

Infertilitas atau kemandulan

Munculnya kanker baru.

Katarak

Dari semua resiko yang ada , yang paling parah adalah kematian. Walau benar ada resiko resiko diatas ini, namun sekarang Transplantasi Sel punca telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga metode ini menjadi lebih aman, memang benar jika ada yang bilang sel punca sangatlah aman karena bukan obat dan tanpa bahan kimia namun bukan berarti sel punca benar-benar seutuhnya tak beresiko. 

Pada dasarnya aman atau tidaknya terapi sel punca itu bergantung kepada seberapa berkompetennya orang yang melakukan operasi, karena sebagian besar kegagalan terapi sel punca dikarenakan kurang hati hati atau berkompetennya orang yang mengoperasi pasien, sehingga disarankan untuk mencari dokter atau ahli bersertifikat khusus dan resmi dalam hal terapi sel punca ini.

Saat ini Ilmuwan sudah mulai mengembangkan apa yang disebut induced pluripotent stem cell atau "iPS". "iPS" atau induced Pluropotent Stem cell ini bisa menjadi jalan keluar dari permasalan-permasalahan tentang resiko sel punca.  "iPS" disebut-sebut memiliki sifat yang mirip dengan Embrionic Stem Cell , bedanya ialah bahwa "iPS" tidak berasal dari embrio dan mampu dihasilkan bahkan dengan tidak menggunakan sel punca pada tubuh pasien sehingga "iPS" ini mampu menghilangkan resiko terjadinya penolakan Stem cell terhadap tubuh sehingga resiko terjadinya pengrusakan imun tubuh dan juga Graft-versus-host disease menjadi hampir tidak ada sama sekali kecuali terjadi anomaly atau mutasi pada tubuh pasien, selain itu maka "iPS" menjadi salah satu pilihan terbaik sebagai  sel punca yang bisa dibilang cukup aman untuk digunakan.  

Selain degan adanya "iPS", ada juga sel punca Mesenkimal yang saat ini bisa dibilang paling menjanjikan karena kemampuan sel ini untuk menghasilkan protein lebih , sehingga perkembangan sel akan menjadi lebih cepat. Sel Punca Mesenkimal atau Mesenkimal Stem Cell (MSC) ini memiliki satu jenis sel yang kemampuannya penghasil proteinnya lebih tinggi yaitu Bone marrow MSC. Kemampuan Bone Marrow MSC ini mampu mereparasi sel lebih cepat sehingga mampu mempertahankan sel dari kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun