PAI BP, PPKn dan IPS dalam pendidikan kita belum mampu menanamkan nilai ketuhanan, moderasi beragama dan kebangsaan yang sesungguhnya, yang bisa menumbuhkan nasionalisme religius, kebersamaan dalam ikatan persatuan dan kesatuan bangsa yang baik serta kohesi sosial.
Â
Jika kita mau belajar  kembali pada sejarah, kita akan dibuat takjub dengan keberadaan Islam di Indonesia yang telah mampu mencerdaskan rakyat dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia (Taufik Abdullah, 1983: 5).  Â
Islam yang masuk untuk pertama kalinya ke Indonesia, khususnya di Aceh dan pesisir Sumatra telah menumbuhkembangkan intelektualitas kepada para pemeluknya. Manifestasi intelektualitas yang terefleksi baik dalam kemajuan teknologi atau peradaban maupun kebudayaan seperti sastra, seni, religi dan moral sangat tinggi.Â
Wahyu Allah SWT yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu firman Allah yang mengawali kitab suci Al-Quran, di awali dengan perintah membaca (Iqra' artinya bacalah). Iqra' bismi rabbika alladzi khalaq (Bacalah dengan nama Tuhan yang Maha Menciptakan) menjadi suatu kerangka untuk membangun sebuah peradaban di Bumi Rencong yang begitu monumental.
Foto 3. Upaya menumbuhkembangkan moderasi beragama dapat dilakukan dengan menyelenggarakan lomba-lomba untuk di sekolah yang bertema pendidikan karakter. (Dokumen pribadi)
Dalam membangun peradaban dan kebudayaan, kerajaan-kerajaan Islam di Aceh menerapkan ajaran yang terkandung dalam lima ayat pertama surah Al- Alaq tersebut. Â Adanya kewajiban untuk belajar baca dan tulis serta menimba berbagai ilmu pengetahuan kemudian mengikat atau mengabadikannya dalam bentuk tulisan.Â
Tidak heran jika kemudian Aceh pernah menjadi pusat peradaban Islam di kawasan ASEAN. Banda Aceh Darussalam sebagai ibukota kerajaan Islam menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, militer dan sosial budaya di belahan timur dunia.Â