Mata pelajaran PAI BP, PPKn dan IPS perlu dipahami oleh guru mata pelajaran sebagai mekanisme implementasi standar cross-curricular approach.Â
Pendekatan, strategi dan metode ini jauh lebih efektif dalam mengajarkan ilmu-ilmu sosial kepada peserta didik. Pembacaan strategi program pengajaran PAI BP, PPKn dan IPS yang lebih baik diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kesadaran berbangsa  yang lebih toleran, cinta damai,  anti kekerasan, rahmatan lil alamin,  tidak mudah terjebak dalam penghakiman keyakinan dan kepercayaan orang lain serta menjaga harmoni, persatuan dan kesatuan bangsa dalam ruang utuh yang bernama NKRI.  Â
 Sejarah peradaban Islam di Aceh dapat menjadi ilham dan membawa spirit dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kecenderungan negara untuk hegemonik sehingga mudah bersikap represif terhadap warga negaranyanya akan dikontrol dan diimbangi oleh roh keagamaan yang mengutamakan rahmatan lil'alamin.Â
Sejatinya nilai-nilai yang diwariskan oleh peradaban Islam di Aceh dapat  memberikan solusi yang fundamental terhadap berbagai konflik dan masalah kemanusiaan yang timbul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Agama Islam membawa konsep yang mendamaikan dan menyatukan masyarakat dalam satu ikatan yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Sependapat dengan Benjamin S.Bloom bahwa pendidikan agama Islam khususnya di sekolah masuk dalam pendidikan afektif yang berkaitan dengan sikap, moral, etika, akhlak dan manajemen emosi.
 Penciptaan iklim pendidikan yang menumbuhkembangkan moderasi beragama di lingkungan sekolah dengan mengedepankan nilai-nilai afektif salah satunya dapat diterapkan melalui konsep internalisasi nilai-nilai kebangsaan di sekolah sebagai momentum pendidikan untuk mengikis berkembangnya nasionalisme dalam arti sempit (chauvinisme).Â
Nasionalisme tidak sekedar diukur dari kemampuan untuk menyatukan bangsa, namun yang paling substansial adalah kemampuannya dalam mewujudkan kemandirian bangsa dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi dan sosio-kultural. Â Institusi pendidikan dituntut untuk menggalakkan semangat kebangsaan yang berbasis kemandirian dalam upaya membina bangsa secara menyeluruh.
       Â
Ruang-ruang pendidikan harus mampu melahirkan generasi yang memiliki solidaritas yang kuat, integritas yang kokoh serta profesionalisme yang tinggi dalam dedikasinya terhadap bangsa dan negara. Konsep pendidikan harus membawa mindset atau pola pikir untuk membangun bangsa agar maju.Â