Menentukan tujuan keuangan seperti menabung untuk liburan, pendidikan lanjutan, atau investasi rumah bisa menjadi motivasi untuk lebih disiplin dalam menabung. Saat memiliki target yang jelas, mereka akan lebih termotivasi untuk menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu.
4. Sadari Pola Emosi dan Pengeluaran
Refleksi diri adalah kunci untuk mengatasi doom spending. Cobalah untuk menyadari kapan dan mengapa kita lebih sering berbelanja impulsif. Apakah itu saat sedang stres, bosan, atau merasa kesepian? Dengan memahami pemicu emosional tersebut, anak muda bisa mencari cara lain yang lebih sehat untuk mengatasinya, seperti berolahraga, membaca, atau berbincang dengan teman.
5. Manfaatkan Aplikasi Pengelola KeuanganÂ
Saat ini, banyak aplikasi pengelola keuangan yang dapat membantu memantau pengeluaran dan memberikan gambaran jelas mengenai arus keuangan pribadi. Aplikasi ini dapat menjadi teman setia dalam menjaga keseimbangan antara keinginan dan kebutuhan.
Mengubah Perilaku, Menabung untuk Masa Depan
Fenomena doom spending memang menjadi tantangan tersendiri bagi anak muda di era digital ini. Namun, dengan kesadaran dan strategi yang tepat, mereka dapat mengubah kebiasaan konsumtif menjadi kebiasaan yang lebih produktif. Menabung bukanlah hal yang tidak mungkin, bahkan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil seperti mengurangi frekuensi belanja impulsif atau menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan setiap bulannya.
Ingatlah, menabung bukan hanya tentang mengumpulkan uang, tetapi juga tentang belajar menghargai diri sendiri secara sehat tanpa harus selalu mengandalkan kepuasan instan dari belanja. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, masa depan cerah dan stabil secara finansial akan menjadi lebih mudah untuk diraih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H