Mohon tunggu...
Yogi Pratama
Yogi Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas sebelas Maret

Writers,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Cerpen) Terjebak di Antara Dua Dunia

28 September 2024   19:27 Diperbarui: 28 September 2024   19:31 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Halo, Ma?" sapa Aira.

"Hai, sayang. Ibu hanya ingin menanyakan kabarmu," jawab ibunya.

"Aku baik-baik saja, Ma. Terima kasih," jawab Aira dengan senyum.

"Ibu senang melihatmu lebih ceria sekarang. Jangan lupa, dunia maya memang menarik, tapi dunia nyata juga penuh dengan keindahan," kata ibunya.

Aira mengangguk. Ia menyadari bahwa ibunya benar. Dunia maya dan dunia nyata saling melengkapi. Keduanya memiliki peran penting dalam hidupnya. Namun, ia harus pandai-pandai menyeimbangkan keduanya agar tidak terjebak dalam salah satu.

Sejak saat itu, Aira lebih bijak dalam menggunakan teknologi. Ia tidak lagi menjadi budak dari ponselnya. Ia belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk belajar, berkreasi, dan berkomunikasi dengan orang lain.

Aira juga menyadari bahwa literasi digital sangat penting. Ia belajar untuk membedakan informasi yang benar dan salah, serta bagaimana cara melindungi diri dari bahaya yang mengintai di dunia maya. Ia juga belajar untuk menghargai privasi orang lain dan tidak menyebarkan informasi yang tidak benar.

Kisah Aira adalah cerminan dari banyak remaja di zaman sekarang. Mereka hidup di era digital yang serba cepat dan penuh tantangan. Namun, dengan kesadaran dan bimbingan yang tepat, mereka dapat memanfaatkan teknologi secara bijak dan menjadi generasi yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun