Banyak fenomena yang menunjukkan kegelisahan, ketakutan manusia untuk mempertahankan hidupnya. banyak pemberhentian kerja oleh perusahaan karena pandemi dan fenomena lainnya.
Beberapa fenomena yang beredar di media menunjukkan fenomena masyarakat dalam masa pandemi lebih memilih bekerja di luar rumah demi memperpanjang nafas hidupnya dan keluarganya, daripada tinggal di rumah mencari rasa aman.
Dalam fenomena lain yang saya ketahui kejadiannya secara langsung mendengar tanggapannya.
Seorang penjual tahu tek yang setiap malamnya menjual di pinggir jalan Sutorejo, Surabaya. Beliau lebih memilih tetap berjualan daripada berhenti dan tinggal di rumahnya. Saya sempat bertanya "Pak, semenjak ada corona ini, apa masih seperti biasanya yang beli disini pak?" Beliau menjawab "Ya, pastinya sepi nak, hanya beberapa yang beli. yang penting bisa buat makan sehari-hari sudah cukup nak, bapak sudah tidak mikir nabung lagi, cukup buat kebutuhan sehari-hari aja"
Dari fenomena tersebut menunjukkan jika konsepsi Abraham Maslow masih relevan sampai sekarang, bahwa kebutuhan dasar fisiologis harus terpenuhi dulu, dan manusia tidak akan berfikir untuk mencari keamanan, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri karena kebutuhan dasar fisiologisnya belum terpenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H