Mohon tunggu...
YOGA VERI SURYA WIJAYA
YOGA VERI SURYA WIJAYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Analisis Hubungan Luar Negeri

Saya adalah mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Russia-Ukraina Disebabkan Arogansi NATO

22 Desember 2023   00:18 Diperbarui: 22 Desember 2023   00:32 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa NATO Ingin Berkonflik dengan Russia

Amerika Serikat semenjak Perang Dingin selalu wanti-wanti dengan Uni Soviet, bahkan Amerika rela memberikan bantuan perekonomian jumbo kepada Eropa agar negara di benua-benua itu tidak terjerumus ke ideologi komunis, dan kini sifat arogan tersebut mereka tunjukkan kembali kepada Russia, China, Iran, serta Korea Utara. 

Amerika tidak bisa dipungkiri, dalam suatu ruang bawah tanah di Pentagon aktif mengirimkan informasi intelijen kepada Ukraina. Sejatinya meski terus berbicara mengenai perdamaian, sifat yang ditunjukkan oleh Amerika jelas berbeda. Alih-alih menggunakan cara diplomasi untuk menyelesaikan permasalahan sebelum perang pecah, Amerika justru terus melakukan provokasi menyebabkan NATO terjebak kedalam sarana provokasi itu juga.

Ukraina, negara yang didukung NATO dan Amerika kini telah luluh lantak, sementara bantuan militer terus dikirimkan menyebabkan Vladimir Putin tidak memiliki banyak cara untuk mengakhiri perang selain harus menang

Bagaimana Perang Akan Berakhir

Satu hal yang pasti atas situasi saat ini adalah Perang Russia-Ukraina cepat atau lambat akan berakhir. Negara-negara Eropa akan dihadapkan pada kondisi keraguan atas dukungan mereka terhadap Ukraina, hal ini sudah mulai nampak karena perbedaan kepentingan. 

Satu kasus yang cukup menonjol adalah ketegangan Polandia dengan Ukraina terkait permasalahan hasil tani serta penolakan Polandia terhadap gandum Ukraina demi menjaga harga dan melindungi petani mereka. Jauh dari Eropa, beberapa anggota senat Amerika juga menunjukkan penolakan untuk mendukung Ukraina karena bantuan yang diberikan sudah sangat besar dan seharusnya tidak boleh lebih besar lagi.

Pada posisi kegagalan dukungan Eropa dan Amerika kepada Ukraina tersebutlah kemenangan Russia akan diraih. Namun sebenarnya penderitaan justru akan di mulai dari sana. Kemenangan Russia sudah dipastikan, tetapi itu bersamaan dengan kehancuran Ukraina.

Apakah Ada Solusi Lain ?

Banyak solusi yang dapat diberikan, dua diantaranya adalah pemilihan Presiden Amerika serta Kesuksesan Panglima Ukraina menggantikan Zalenski. Joe Biden tidak memiliki perhatian yang cukup untuk menjaga kestabilan dan perdamaian dunia, hal yang sama juga pemerintahannya tunjukkan pada posisi menolak gencatan senjata Israel-Palestina. Sementara Zalenski dihadapkan dengan insoliditas bersama panglima angkatan bersenjata Ukraina. Perbedaan posisi kedua pemimpin Ukraina itu sudah mulai nampak pada saat perang di Bakhmut. 

Pergantian rezim di dua negara tersebut akan memberikan harapan besar bagi perdamaian abadi, tanpa harus menunggu Ukraina hancur total terlebih dahulu. Perdamaian abadi di Eropa mau tidak mau harus di iringi dengan penutupan pintu NATO, asal masalah saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun