Langue dan Parole, langue merupakan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, dan sifatnya abstrak, menurut Saussure langue adalah totalitas dari sekumpulan fakta satu bahasa, yang disimpulkan dari ingatan para pemakai bahasa dan merupakan gudang kebahasaan yang ada dalam setiap individu. Langue ada dalam otal, bukan hanya abstraksi- abstraksi saja dan merupakan gejala sosial. dengan adanya langue itulah, maka terbentuklah masyarakat ujar, yaitu masyarakat yang menyepakati aturan-aturan gramatikal, kosakata, dan pengucapan.Â
Sedangkan yang dimaksud parole merupakan pemakaian atau realisasi langue oleh masing-masing anggota bahasa; sifatnya konkrit karena parole tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari orang yang satu dengan orang yang lain. Parole sifatnya pribadi, dinamis, lincah, sosial terjadi pada waktu, tempat, dan suasana tertentu. Dalam hal ini, yang menjadi objek telaah linguistik adalah langue yang tentu saja dilakukan melalui parole, karena parole itulah wujud bahasa yang konkret, yang dapat diamati dan diteliti.Â
Synchronic dan diachronic, linguistik sinkronik merupakan subdisiplin ilmu yang mempelajari atau mengkaji struktur suatu bahasa atau bahasa-bahasa dalam kurun waktu tertentu/masa tertentu dan kajiannya lebih difokuskan kepada struktur bahasanya bukan perkembangannya.Â
Studi sinkronik bersifat horizontal dan mendatar, karena tidak ada perbandingan bahasa dari masa ke masa serta bersifat deskriptif karena adanya penggambaran bahasa pada masa tertentu. Linguistik sinkronik ini mengkaji bahasa pada masa tertentu dengan menitikberatkan pengkajian bahasa pada strukturnya. Tujuan adanya linguistik sinkronik ini untuk mengetahui bentuk atau struktur bahasa pada masa tertentu.
Linguistik diakronik merupakan subdisiplin linguistik yang menyelidiki perkembangan suatu bahasa dari masa ke masa, mengkaji sejarh atau evolusi bahasa (historis) seiring berlalunya waktu. Studi diakronik besifat vertikal dan historis serta didalamnya terdapat konsep perbandingan. Linguistik diakronik ini mengkaji bahasa dengan berlalunya masa yang menitikberatkan pengkajian bahasa pada sejarahnya.
Selain itu linguistik ini memiliki ciri evolusi dan cakupan kajiannya lebih luas sehingga dapat menelaah hubungan-hubungan dianara unsur-unsur yang berurutan. Tujuan adanya linguistik diakronik ini untuk mengetahui keterkaitan yang mencakup perkembangan suatu bahasa (sejarah bahasa) dari masa ke masa.Â
Syntamatic dan Associative. Konsep semiologi Saussure yang terakhir adalah konsep mengenai hubungan antar unsur yang dibagi menjadi syntagmatic dan associative. Syntagmatic menjelaskan hubungan antar unsur dalam konsep linguistik yang bersifat teratur dan tersusun dengan beraturan. Sedangkan, associativa menjelaskan hubungan antar unsur dalam suatu tuturan yang tidak terdapat pada tuturan lain yang bersangkutan, yang mana terlihat nampak dalam bahasa namun tidak muncul dalam susunan kalimat.
Hubungan syntagmatic dan paradigmatic ini dapat terlihat pada susunan bahasa di kalimat yang kita gunakan sehari-hari, termasuk kalimat bahasa Indonesia. Jika kalimat tersebut memiliki hubungan syntagmatic, maka terlihat adanya kesatuan makna dan hubungan pada kalimat yang sama pada setiap kata di dalamnya. Â
Sasussure sendiri lebih berkonsetrasi pada paradigma langue dan parole. Lengue adalah keseluruhan sistem tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa, sifatnya abstrak.Â
Menurut Saussure, langue adalah totalitas dari sekumpulan fakta suatu bahasa, yang di simpulkan dari ingatan para pemakai bahasa dan merupakan gudang kebahasaan yang ada dalam setiap individu. Langue ada dalam otak, bukan hanya abstraksi saja dan merupakan gelaja sosial. Dengan adanya langue itulah, maka terbentuk masyrakat ujar yaitu masyarakat yang menyepakati aturan-aturan gramatikal, kosakata, dan pengucapan.
Selanjutnya yang dimaksud dengan parole adalah Pemakaian atau realisasi langue oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa sifatnya konkret karena parole tidak lain daripada realitas fisis yang berbeda dari orang yang satu dengan orang yang lain. Parole sifatnya pribadi, dinamis, lincah, sosial, terjadi pada waktu, tempat, dan suasana tertentu.Â