Mohon tunggu...
Yoga PS
Yoga PS Mohon Tunggu... Buruh - Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Laki-laki yang ingin mati di pagi hari :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kiat Sukses ML (Money Laundering/Pencucian Uang)

8 April 2011   01:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
modus2 pencucian uang (Yoga:2011)

[caption id="" align="alignleft" width="250" caption="gambar dari harian jogja"][/caption]

Kasus Melinda Dee, pegawai Citibank yang diduga menyelundupkan dana nasabah, mulai merambat kemana-mana. Sekarang ada dugaan pencucian uang yang dilakukan oknum pejabat jendral 'big boss' penggemar 'big size' (sudah bukan big lagi, tapi monsterrrr :p). Ngomong-ngomong, apa sih ML (money laundering/pencucian uang) itu? Tulisan ini mencoba memaparkan pengertian ML dan modus-modus yang biasa dipakai.

Tujuannya? Jika Anda orang baik, setidaknya Anda akan tahu bentuk2 white collar crime zaman sekarang. Jika Anda orang jahat, maka jika Anda mendapatkan uang dari hasil korupsi atau berjualan narkoba suatu hari nanti, Anda tidak akan mudah tertangkap.

Apa itu Money Laundering???

Money laundering (ML) adalah usaha untuk mengubah harta haram menjadi seolah-olah halal. Pakai simulasi aja deh. Misalnya Anda adalah seorang pegawai yang memiliki usaha sampingan peternakan tuyul. Dalam semalam 'nuyul', Anda bisa memperoleh dana segar 10 juta. Tentu penghasilan Anda 300 juta sebulan.

Nah, misalkan Anda ingin membeli mobil mewah seharga 1 milyar. Anda bisa saja langsung membeli dari hasil nuyul selama 4 bulan. Tapi apa pendapat teman-teman kantor? Anda pasti akan menjadi biang gossip jika keesokan hari langsung membawa mobil baru. Lha wong kepala kantor Anda aja nggak akan mampu membeli mobil itu kecuali puasa sekeluarga selama 15 tahun.

Usaha untuk menciptakan alasan datangnya harta secara halal itulah disebut ML. Anda harus melakukan ML sehingga dana haram hasil nuyul terkesan berasal dari sumber yang halal. Nanti akan saya jelaskan teknik-teknik yang bisa Anda pakai.

Sejarah ML

Ternyata praktik ML sudah dilakukan sejak 2000 tahun yang lalu dimasa-masa kerajaan China. Untuk menghindari pajak dari pemerintah, banyak pedagang menyelundupkan dan menyembunyikan harta yang dimilikinya. Istilah money laundry sendiri berasal dari dedengkot gangster Chicago Al Capone pada tahun 1920-an, yang membeli jaringan laundry bernama Sanitary Cleaning Shops, dan menjadikan bisnis ini sebagai kedok jual beli alcohol illegal.

Jika ada yang bertanya darimana Al Capone membiayai hidup mewahnya, maka dia cukup menjawab; "well, ternyata semakin banyak orang sibuk yang mencucikan pakaiannya ditempat saya". Orang2 takkan tahu jika pendapatan terbesarnya berasal dari penjualan miras illegal.

Bagaimana Caranya?

[caption id="attachment_99394" align="aligncenter" width="493" caption="dari jurnal"][/caption]

Secara garis besar, ML melibatkan tiga fase: placement, layering dan integration. Placement berarti menempatkan harta haram kita kedalam berbagai jenis asset (uang, saham, real estate, surat berharga, dll). Layering adalah tahap "pengocokan". Mengaburkan status kepemilikan asset haram tersebut, sehingga seolah-olah dimiliki dari hasil halal. Lalu tahap integration adalah kembali menggabungkan harta yang dikocok dan sudah dicuci tadi. Harta haram pun siap dinikmati.

Modus-modus ML dapat digolongkan menjadi modus tradisional atau kontemporer. Dalam modus tradisional, biasanya pelaku ML menggunakan institusi keuangan untuk melakukan teknik dibawah ini:

Smurfing

Dengan smurfing, uang dipecah-pecah menjadi rekening kecil yang tidak terdeteksi. Mengapa dipecah menjadi kecil-kecil? Karena ada kewajiban bagi pihak bank untuk melaporkan ke PPATK transaksi dalam jumlah tertentu (kalo ga salah 500 juta). Sedangkan di Amerika, jumlahnya $10,000. Jika lebih dari itu maka pihak bank wajib menulis Currency Transaction Report (CTR) kepada Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN). Lonjakan transaksi yang drastis membuat sebuah rekening mendapat pengawasan Suspicious Activity Reports (SARs).

Untuk itulah rekening dipecah, lalu ditransfer keberbagai bank. Smurfing melibatkan banyak bank dengan banyak rekening (tergantung nominal yang ingin dicuci). Pelaku biasanya menyiapkan bulk account (rekening tampungan) untuk menampung dana hasil smurfing ini dengan data fiktif.

Off Shore Banking

Modus ini melibatkan institusi keuangan dinegara yang terkenal menjadi surga uang. Biasanya perbankan didaerah Karibia. Mereka tidak menanyakan darimana uang Anda berasal. Yang penting ada uang. Tujuan favorit para ML-ers adalah Caymand Island, Hong Kong, dan Bahama. Dinegara-negara itu, data kerahasiaan Anda dijamin oleh hukum Negara setempat. Cukup berikan uang haram Anda, mereka yang bekerja mencuci uang itu.

Shell companies

Perusahaan kerang? Jangan bayangkan Krusty Krab dengan Spongebob didalamnya. Shell company adalah perusahaan fiktif yang sengaja diciptakan untuk transaksi keuangan fiktif. Misalnya Anda tercatat sebagai komisaris PT Abal-Abal Tbk di Christmas Island sana. Perusahaan itu tidak pernah beroperasi (bahkan tak pernah ada). Tapi Anda mengakui menerima gaji dari perusahaan itu. Lagipula, siapa yang pernah pergi ke Christmas Island??? (hey, pulau ini benar-benar nyata!)

Infiltrasi Investasi (Troya)

Istilah ini saya ciptakan sendiri. Gampangnya begini: Anda memecah uang haram Anda untuk dibelikan produk-produk investasi di institusi resmi. Entah reksadana, saham, obligasi ritel, atau apa saja. Tujuannya? Seperti kuda troya. Kita menyusupkan uang haram kedalam institusi halal. Dan voila, kita mendapatkan return investasi yang legal. Jika kasus MD di Citibank terbukti ada indikasi ML, maka modus inilah yang digunakan. Saran saya: tempatkan uang Anda dalam jumlah kecil untuk menghindari kecurigaan.

Modus Kontemporer

Melakukan ML disektor keuangan semakin sulit dan rumit. Pengawasan semakin ketat. Tapi tenang bos, karena zaman semakin canggih, maka kita sebagai penjahat masa depan harus berpikir lebih canggih lagi. Ada beberapa modus non keuangan yang bisa Anda pakai.

Export-Import

Dibutuhkan kesabaran dan kerjasama untuk melakukan modus ini. Anda tidak bisa melakukannya seorang diri. Yang perlu Anda lakukan hanya melakukan perubahan nilai barang. Jadi misal Anda ingin mencuci uang 1 milyar. Cukup belikan barang ekspor, misalnya kerajinan senilai 100 juta. Lalu naikkan dokumen ekspornya menjadi senilai 1 milyar. Eksportir (perusahaan fiktif yang juga Anda miliki) melakukan pembayaran 1 milyar untuk barang yang sebenarnya hanya bernilai 100 juta. Dan 1 milyar itu sudah menjadi harta legal saat ini.

Barang-barang Seni

ini adalah modus yang jarang terendus. Ada berbagai cara. Pencuci uang bisa membeli dipasar gelap, memalsukan dokumen perolehan barang seni tersebut, lalu menjualnya kebalai lelang diluar negeri. Atau membeli dari balai lelang resmi, menurunkan nilainya didokumen ekspor-impor, membawanya kenegara asal, lalu menjualnya diharga pasar. Jikapun tidak laku, nilai barang seni terbukti terus meningkat sepanjang tahun. Modus Ini dipilih karena belum ada regulasi keuangan yang mengatur balai lelang. Mereka bebas melakukan transaksi tanpa ada kewajiban melaporkan kepihak yang berwajib.

Yayasan Sosial

Modus ini hanya boleh Anda lakukan jika Anda tidak percaya akhirat atau sudah siap untuk hidup dineraka jahanam. Karena memang kita akan menggunakan yayasan social sebagai kedok kejahatan illegal. Simple saja, dirikan yayasan. Biayai operasionalnya. Ciptakan donator fiktif. Lalu biayai gaya hidup mewah Anda atas nama yayasan. Mau beli rumah, tinggal pakai atas nama yayasan. Beli mobil juga gitu.

Semakin sip jika Anda punya bisnis riil. Misalnya Anda punya catering, maka ciptakan transaksi fiktif pemesanan buka bersama anak yatim atas nama yayasan tersebut. Meskipun tidak pernah ada buka bersama anak yatim, dan tidak pernah ada masakan yang dimasak. Tapi rekam transaksi akuntansi menunjukkan uang yang benar-benar ada. Dan itu legal. Yayasan juga tidak diwajibkan untuk diaudit oleh akuntan public. Benar-benar surga dunia...

Tips Menjadi Penjahat Hebat

Ilmu pencucian uang lebih mirip sebuah seni. Dibutuhkan kecerdasan, kesabaran, dan keberanian. Untuk menjadi pencuci uang yang sukses, juga dibutuhkan modal social. Anda bisa membaca tipsnya ditulisan saya sebelumnya "Menjadi Penjahat yang Paling Jahat".

Dengan mengamalkan ilmu pencucian uang ini ditambah tips yang saya sarankan, saya percaya di neraka nanti, Cesare Lambroso (bapak kriminologi Italia abad 16) akan datang kepada Anda. Memberikan selamat, pelukan hangat, dan gelar kehormatan: L'grande Delinquente!!!.

Selamat mencoba.

[caption id="attachment_375" align="aligncenter" width="450" caption="modus2 pencucian uang (Yoga:2011)"][/caption]

Daftar Pusaka

Alldridge, Pater. 2008. Money Laundering and Globalization. Journal of Law and Society Vol 35 number 4

Gaidelys, Vaidas dan Gediminas Buciunas. 2008. Money Laundering and its Economic Impacts in the Context of the Fight Against Terrorism. Engineering Economics no 3 (58)

Ispas, Roxana. 2009. Money Laundering Through Offshore Area. Annals of the University of Petrosani Economics 9(2)

Purkey, Hannah. 2010. The Art of Money Laundering. Florida Journal of International Law vol 22.

Zdanawicz, John S. 2009. Trade Based Money Laundering and Terrorist Financing. Review of Law and Economics 5:2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun