Yoga melihat ekspresi pemainnya yang masih diliputi semangat berkobar. Ia pun tersenyum lalu berdiri di pinggir lapangan untuk memberikan kepercayaan penuh pada para pemain.
Permainan satu dua yang diperagakan arek Singo Edan berbuah manis. Dengan memanfaatkan kemelut di depan gawang lawan, Dedik berhasil menyamakan kedudukan. Babak pertama berakhir 1-1.
***
"Konate, Comvalius, lakukan pemanasan sekarang," perintah Yoga.
"Siappp!" sahut mereka semangat.
Di babak kedua, mereka masuk untuk menambah daya gedor Arema. Konate yang mencoba berlari kencang dihadang Sugiantoro dari belakang. Ia terjatuh dan wasit memberikan tendangan bebas.
Tak ingin menyia-nyiakan peluang, Comvalius melepaskan tembakan melengkung yang menuju sudut kanan atas gawang Jandia. Skor berubah untuk kemenangan Arema. Yoga tak ingin larut dalam euforia kemenangan. Ia memasukkan Hamka dan mengeluarkan satu penyerang agar bisa bermain lebih bertahan.
Setiap pemain PSIS yang mencoba masuk ke daerah pertahanan langsung disambar oleh lima bek secara bergantian. Hamka, Munawar, Alam, Arthur, dan Tuasalamony bersinergi menjaga bola agar tidak menyentuh kiper. Pemain lawan dibuat frustrasi oleh mereka.
Priittt priiiiit priiiiit. Arema akhirnya meraih tiga poin perdananya musim ini. Semua pemain cadangan dan staf ikut merayakan kemenangan dengan masuk ke lapangan. Namun, Yoga langsung menuju ke Bus Arema.
"Ini masih awal, ada empat laga lagi yang harus dilalui," ucapnya pada Suryo ketika mengajaknya ke tengah lapangan.
Apakah ia mampu menjaga kemenangan klub?