Mohon tunggu...
ignatio yoga permana
ignatio yoga permana Mohon Tunggu... Freelancer - FISIP UAJY '17

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Kejawen di Tengah Era Modern

30 Juli 2020   13:13 Diperbarui: 30 Juli 2020   13:12 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raden Yulianus Gatot Raditya saat diwawancarai di kediamannya. Foto: Dokpri/ Nathasya.

Disamping itu Gatot menuturkan bahwa justru dalam dinamikanya pada praktek Kejawen di era modern ini. Terutama pada anggota-anggota bagian dari kami yang usia muda pada kisaran 18-20an Tahun, dengan jiwa eksplorasi serta bereksperimennya mereka justru merubah esensi output dari praktek Kejawen, yang awalnya untuk melatih kebatinan namun ada diselewengkan atau hal menyimpang menjadi praktek-praktek "dukunan". Hal itu Gatot sampaikan justru yang dilakukan oleh 'oknum' praktek Kejawen yang menyimpang ini membuat eksistensi dari esensi Kejawen menjadi berubah, yang kemudian dapat menimbulkan persepsi yang tidak toleran oleh masyarakat kepada jenis-jenis kepercayaan di Indonesia.

"Kemudian banyak muncul ilmu kanuragan, nah kanuragan itu maksudnya seperti kekuatan gaib atau mistis yang dimilikinya sehingga membuat dirinya seakan menjadi kebal atau sakti." Tutup Gatot.

[Berikut rangkuman visualisasinya]


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun