Mohon tunggu...
Yoga Nanda Khoiril Umat
Yoga Nanda Khoiril Umat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NAMA : Yoga Nanda Khoiril Umat NIM : 41521010152 DOSEN : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG JURUSAN : Teknik Informatika Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Pemikiran (A) Panopticon oleh Jeremy Bentham dan (B) Kejahatan Structural oleh Giddens Anthony

29 Mei 2023   21:41 Diperbarui: 30 Mei 2023   23:51 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Kasus BLBI adalah contoh nyata kejahatan struktural karena melibatkan penyalahgunaan dana publik yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki sistem perbankan dan mendukung pemulihan ekonomi. Praktik korupsi dalam kasus ini mencerminkan ketidakadilan struktural dalam sistem keuangan dan tata kelola yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan dana yang merugikan negara dan masyarakat secara luas. Kasus BLBI juga menyoroti pentingnya penguatan sistem perbankan dan tata kelola yang transparan serta perlunya penegakan hukum yang kuat untuk memberantas praktik korupsi dan kejahatan struktural. Selain itu, kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya pemantauan yang ketat dan pengawasan yang efektif dalam penggunaan dana publik guna mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan dana negara.

Kasus korupsi di Indonesia sering kali terkait dengan adanya ketimpangan kekuasaan, di mana pejabat yang memiliki otoritas dan pengaruh besar dalam pengambilan keputusan memanfaatkannya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Selain itu, akses terbatas terhadap sumber daya juga menjadi faktor yang mempengaruhi terjadinya korupsi, seperti dalam kasus penyalahgunaan dana publik yang dialihkan untuk kepentingan pribadi.

Dalam analisis kejahatan struktural Giddens, penting untuk memahami bahwa korupsi bukan hanya merupakan tindakan individu, tetapi juga dipengaruhi oleh struktur sosial yang ada. Faktor-faktor seperti sistem politik, budaya korupsi, dan kurangnya pengawasan yang efektif juga berperan dalam memfasilitasi terjadinya tindakan korupsi.

Dengan menggunakan teori kejahatan struktural, kasus korupsi di Indonesia dapat dianalisis lebih dalam untuk memahami bagaimana faktor-faktor struktural dalam masyarakat mempengaruhi tingkat korupsi dan bagaimana upaya pencegahan dan perbaikan dapat dilakukan melalui perubahan struktural dan pengawasan yang lebih efektif.

KESIMPULAN 

Baik teori Panopticon maupun teori kejahatan struktural menekankan pentingnya pengawasan dan kontrol terhadap perilaku individu. Dalam teori Panopticon, Bentham menggambarkan struktur fisik penjara yang memungkinkan pengawas untuk melihat tahanan tanpa mereka menyadari apakah mereka sedang diamati atau tidak. Hal ini menciptakan rasa ketidakpastian yang mendorong tahanan untuk selalu berperilaku sesuai dengan norma yang ditetapkan. Dalam teori kejahatan struktural, Giddens berfokus pada pengaruh struktur sosial terhadap tingkat kejahatan dalam masyarakat. Dia mengakui pentingnya sistem pengawasan dan kontrol sosial untuk mencegah terjadinya kejahatan.

Dalam dua teori ini, konsep kekuasaan juga menjadi hal yang penting. Di teori Panopticon, Bentham menekankan kekuasaan yang dimiliki oleh pengawas yang berada di pusat penjara, sementara tahanan berada dalam posisi yang lemah dan tunduk pada otoritas pengawas. Dalam teori kejahatan struktural, Giddens menggambarkan bagaimana kekuasaan dan struktur sosial yang ada dalam masyarakat dapat mempengaruhi tingkat kejahatan. Dia mengidentifikasi bagaimana ketimpangan kekuasaan, akses terbatas terhadap sumber daya, dan ketidakadilan sosial dapat mempengaruhi tingkat kejahatan.

Mereka berdua juga menekankan konsep kontrol sosial. Dalam teori Panopticon, Bentham berpendapat bahwa kontrol sosial adalah mekanisme penting dalam menjaga ketertiban dan membatasi perilaku individu. Dalam teori kejahatan struktural, Giddens menekankan pentingnya kontrol sosial yang efektif dalam mengatasi faktor-faktor struktural yang berkontribusi terhadap kejahatan. Dia berpendapat bahwa melalui kontrol sosial yang baik, masyarakat dapat mempengaruhi individu untuk berperilaku sesuai dengan norma yang diinginkan.


REFERENSI : 

Jurnal dan Buku Luar negeri  ;

  • Debrix, F. (1999). Space Quest: Surveillance, Governance, and the Panoptic Eye of the United Nations. Alternatives: Global, Local, Political, 24(3), 269–294. doi:10.1177/030437549902400301

  • The Blackwell Companion to Major Contemporary Social Theorists Edited by George Ritzer Copyright © 2000, 2003 by Blackwell Publishing Ltd  

  • Verry, Matthieu. (2021). Panoptique - Jeremy Bentham. 10.13140/RG.2.2.19694.33605/1.

Jurnal Dalam Negeri;

  • Eldija D.Fadilla & Mastutie Faizah. (2016).  PANOPTIC ARCHITECTURE. 13(1). 16-23
  • Thoyibbah, Imadah. (2016). MAKNA KEJAHATAN STRUKTURAL KORUPSI DALAM PERSPEKTIF TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS. Jurnal Filsafat. 25. 134. 10.22146/jf.12617.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun