APA ITU HIDUP DAN MATI?
Merujuk pada KBBI Daring, hidup memiliki arti "masih ada", "bergerak", dan "bekerja sebagaimana mestinya". Sedangkan, arti mati adalah kebalikan dari semua arti hidup. Namun, pemahaman tentang hidup yang sebenarnya masih menjadi paradox dalam dialog-dialog ilmiah (yang mungkin akan saya bahas pada artikel lain). Pada bahasan ini kita gunakan pemahaman hidup yang sudah umum kita terima. Apabila saya bertanya, "Apakah anda hidup?", pasti anda menjawab "ya, saya hidup". Jika anda bertanya kepada saya, saya pun akan memberikan jawaban yang sama. Tapi kenapa saya dan anda memberikan jawaban itu? Dari pemahaman kita tentang hidup, kita tahu kalau kita masih sadar, masih bisa mengerakkan tangan, masih bisa bernafas, masih bisa berbuat kebaikan di muka Bumi, dan lain sebagainya menjadi bukti bahwa kita hidup. Seperti itu kira-kira pemahaman kita tentang hidup, pemahaman itu juga sesuai dengan arti hidup menurut KBBI Daring.
Menurut saya validasi hidup atau mati tidak cukup hanya dari sendiri melainkan juga dari sosial (orang lain). Selain diri kita, harus ada orang lain yang menyadari kehadiran kita, jika tidak maka sama saja dengan hantu. Orang yang sangat anda kenal adalah orang terdekat anda, keluarga. Anda pasti menyayangi mereka, berusaha berbuat baik kepada mereka, dan berusaha membahagiakan mereka. Mereka pun kadang merasa senang atau sedih dengan perbuatan anda, perasaan itu membuktikan bahwa mereka menyadari kehadiran anda. Ketika ada orang aneh yang datang dan bertanya pada ibu atau bapak anda, "Apakah anak anda hidup?", dengan sedikit alis terangkat dan mata terbuka lebar pasti mereka menjawab "tentu, anak saya hidup, lihat saja dia di sana sedang terbaring sembari main HP". Misi selesai, sudah tervalidasi bahwa anda memang hidup. Kesadaran anda sendiri dan orang lain telah memvalidasi bahwa anda hidup.
Lalu, apa yang terjadi jika anda mati? Mari validasi kematian anda dari sudut pandang diri sendiri dan sudut pandang sosial. Jika anda adalah orang yang beragama, mungkin sudah diajarkan bahwa kesadaran anda akan berpindah ke suatu tempat yang disediakan oleh Tuhan setelah kita mati. Jika anda tak beragama, mungkin menganggap ketika mati maka hilanglah kesadaran, ingatan, tidak ada apapun yang tersisa dari diri anda. Orang-orang terdekat anda menangis atas rasa kehilangan ini. Awalnya mereka tak percaya, namun semakin lama mereka yakin bahwa anda sudah tiada. Selesai, kematian anda tervalidasi, anda tahu kondisi apa yang terjadi jika anda mati dan orang-orang terdekat anda tahu anda sudah mati.
Menyatakan kita hidup atau mati harus divalidasi oleh 2 sudut pandang
- Sudut pandang kesadaran diri sendiri
- Sudut pandang sosial
MIND UPLOAD
Jika pemahaman kita tentang hidup dan mati seperti itu, maka manusia dengan teknologinya akan mampu menangani permasalahan sulit yang kita hadapi selama ini, yaitu hidup abadi. Neurosains dan ilmu komputasi dengan mesra melahirkan konsep teknologi mind upload. Tetapi dengan teknologi ini apakah valid bahwa manusia bisa dihidupkan lagi?
Singkatnya, mind upload mencoba untuk menyalin segala informasi yang ada di otak kita untuk disimpan di sebuah memori dalam bentuk digital. Ilmuwan menunjukkan bahwa ingatan, emosi, dan karakter diri kita diatur di dalam otak kita. Dengan menyalin semua informasi tersebut, kita bisa mengunggahnya (upload) ke otak robot dan robot itu akan memiliki ingatan yang anda punya, emosi anda, hingga berkarakter seperti diri anda. Kita masih jauh untuk membuat teknologi ini menjadi nyata, meskipun demikian mind upload sudah mulai dikembangkan oleh perusahaan swasta di Silicon Valley. Bahkan salah satu perusahaan milik Elon Musk, yaitu Neuralink, sepertinya juga mengarah kepada teknologi mind upload.
Skenario Tubuh Robot
Bayangkan anda hidup pada sebuah zaman di mana peradaban kita sudah sangat maju dan kita sudah memiliki teknologi mind upload, zaman ini saya sebut dengan zaman super canggih. Selama 7 kali 24 jam segala informasi baru yang ada di otak anda disalin dan diunggah melalui internet ke sebuah memori digital. Ketika anda mati, sebuah perusahaan robot terkemuka membuat robot berbentuk tubuh anda dengan tingkat kemiripan 99%. Kemudian seluruh salinan otak anda yang ada di memori digital dipasang ke robot. Karena salinan otak anda yang berbentuk memori digital ini terpasang pada robot, maka tidak hanya mirip secara fisik, robot ini juga memiliki perilaku yang sangat mirip dengan anda hampir 100%. Robot ini mulai sadar, siapa dirinya, yang mana itu adalah anda. Robot ini juga memiliki emosi dan karakter yang sama seperti anda.
Pertanyaannya, apakah valid bahwa sekarang anda menjadi hidup kembali? Hal ini harus dijawab dari dua sudut pandang, yaitu dari kesadaran diri sendiri dan orang lain. Kita mulai dengan yang mudah, sudut pandang orang lain. Mudah kita berasumsi bahwa keluarga kita akan merasa robot itu hanyalah robot, bukan anda yang asli. Tetapi waktu akan memberikan hasil yang berbeda. Biarkan keluarga anda hidup dengan robot itu, mereka akan mengobrol dan bermain bersama. Saya pastikan, kemungkinan besar ada suatu titik di mana keluarga anda benar-benar menganggap robot itu adalah anda (kenapa saya merasa pasti? Karena jawaban ini adalah hasil dari sebuah eksperimen dengan prinsip yang sama, bernama Body Ownership Transfer Illusions).
Sudut pandang sosial telah memvalidasi bahwa anda hidup, tapi bagaimana dengan validasi dari diri sendiri. Anda harus secara sadar mengatakan bahwa anda hidup. Apakah kesadaran anda telah berpindah ke tubuh robot atau tidak? Jika menurut anda iya, maka validasi kesadaran yang dilakukan robot mengesahkan bahwa anda hidup, dan robot itu memanglah diri anda. Jika tidak, coba renungkan, dunia telah menganggap anda hidup kembali, robot itu juga melanjutkan apa yang sudah anda kerjakan sebelumnya, hingga pada akhirnya robot itu sadar ia adalah benar-benar anda yang asli, hanya kali ini dengan tubuh robot.
Untuk lebih jelasnya kita harus mengajukan pertanyaan, "Di mana letak kesadaran anda yang sebenarnya?" Apapun jawaban yang anda berikan, simak tulisan ini sampai selesai dan coba pertimbangkan ulang.
Skenario Tubuh Robot: Sebuah robot dipasang memori digital berisi informasi otak yang mengandung ingatan, emosi, dan karakter anda. Robot itu memiliki ingatan, emosi, dan karakter anda, serta bentuk tubuh robot yang didesain 99% mirip dengan tubuh anda sehingga robot itu memiliki kesadaran bahwa ia adalah anda
PARADOX KAPAL THESEUS
Dalam mitologi Yunani, Theseus adalah seorang raja Athena, anak dari Aithra. Theseus juga seorang pahlawan, dengan satu tangannya ia mampu membunuh iblis Minotaur di Crete. Setelahnya ia pulang ke kerajaannya menaiki sebuah kapal. Sebagai rasa hormat kepada Theseus, kapal yang dinaikinya tetap dirawat utuh selama ribuan tahun di pelabuhan tempat ia menambatkannya. Ketika ada bagian kapal yang rusak, maka bagian itu diganti dengan bentuk dan material yang sama. Hingga suatu masa, tidak ada bagian asli yang tersisa, semua bagian kapal telah tergantikan dengan bahan yang baru. The question is... apakah kapal tersebut masih dianggap sebagai kapal Theseus yang asli?
Paradox Kapal Theseus: Kapal Theseus dirawat baik dengan mengganti setiap bagiannya yang rusak dengan bahan baru, sampai-sampai tidak ada bagian asli dari kapal yang tersisa
BIONIK
Sekarang mari kita kembali ke zaman super canggih. Pada zaman ini, teknologi bionik sukses diciptakan. Bionik adalah teknologi berupa komponen elektronik atau mekanik yang mampu menggantikan organ-organ tubuh kita. Pada zaman ini, semua organ tubuh manusia telah memiliki bionik-nya masing-masing. (Sebenarnya tidak perlu pergi ke zaman super canggih untuk menemukan teknologi ini. Pada kenyataannya, sekarang sudah diciptakan tangan bionik sebagai tangan pengganti orang-orang yang tidak memiliki tangan. Tangan bionik dapat digerakkan menggunakan pikiran melalui sinyal otot, seperti tangan normal pada umumnya.)
Skenario Tubuh Bionik
Mari kita ulangi skenario di mana anda hidup di zaman super canggih. Sama seperti sebelumnya, otak anda disalin ke memori digital setiap saat. Akan tetapi, skenario kali ini anda tidak mati, anda hanyalah orang yang kurang beruntung karena mengalami beberapa kejadian yang tidak diharapkan. Pada usia 40 tahun, anda selamat dari sebuah kecelakaan namun mengharuskan anda untuk mengamputasi tangan dan kaki. Hal ini bukan sebuah masalah, karena sesaat setelah amputasi, tangan dan kaki anda dapat digantikan oleh tangan dan kaki bionik yang didesain sangat mirip dengan tangan dan kaki manusia. Aktivitas anda berjalan normal kembali seperti biasanya. Lama-kelamaan, pikiran anda akan menganggap tangan dan kaki bionik itu menyatu dengan tubuh anda. Kenapa tidak, bionik ini terlihat sangat mirip dengan aslinya dan yang terpenting anda secara sadar menggerakkannya dengan pikiran seperti tangan dan kaki biasa. (Body Ownership Transfer Illusions pasti juga setuju).
Ketika usia anda menginjak 55 tahun ke atas, anda merasa kemampuan mata dan telinga  anda telah berkurang. Operasi dilakukan untuk menggantikan mata dan telinga anda dengan bionik. Pada usia 60, jantung anda berhenti bekerja lalu digantikan oleh bionik. Pada usia 61, beberapa bagian otak anda tidak berfungsi, juga digantikan oleh bionik. Begitu seterusnya, sedikit demi sedikit organ anda yang rusak digantikan oleh bionik. Anda berhasil hidup hingga usia 150 tahun dengan kondisi tubuh bionik yang prima dan tidak menua. Pada usia ini juga, organ manusia terakhir anda rusak dan, bionik dipasang ke tubuh anda. Sama seperti kapal Theseus yang telah tergantikan seluruh bagiannya, seluruh tubuh anda telah terganti dengan bionik yang membuat anda tidak berbeda dengan robot pada skenario sebelumnya.
Skenario Tubuh Bionik: Secara bertahap bagian tubuh diganti dengan bionik
KEABADIAN
Sejak pertama kali anda menggunakan bionik pada usia 40 tahun hingga akhirnya seluruh bagian tubuh anda tergantikan oleh bionik pada usia 150 tahun, tidak ada sama sekali praktik mind upload yang dilakukan. Anda hanya mengganti bagian tubuh anda yang rusak secara bertahap. Apakah artinya kesadaran anda tetap berada di satu tempat?
Pada suatu ketika, untuk kedua kalinya orang aneh datang kepada anda dan bertanya, "Apakah anda hidup?". Orang terdekat anda pasti setuju bahwa anda hidup, mereka hidup bersama anda selama ini, melihat perkembangan anda memperbarui tubuh bionik anda. Akan tetapi, apakah kesadaran diri anda sendiri memvalidasi bahwa anda hidup. Meskipun tubuh anda sudah menjadi bionik yang sama seperti robot, aktivitas anda berjalan normal seperti biasanya, melanjutkan pekerjaan, dan berbuat baik kepada sesama. Apakah ini artinya kesadaran anda telah menetap di sebuah tubuh bionik? Apakah menjadi hidup berarti hanya cukup dengan memiliki kesadaran? Terlepas dari terbuat apa tubuh kita.
Jika anda menjawab tidak, maka pikirkan, kapan dari rentang usia 40 hingga 150 tahun anda benar-benar mati, benar-benar kesadaran anda lepas dari tubuh anda. Jika jawaban anda iya, maka apa bedanya skenario tubuh bionik dengan skenario tubuh robot? Di mana informasi dalam otak anda dipindah ke tubuh robot. Jika skenario tubuh robot dan tubuh bionik tidak ada bedanya, kita bisa memindahkan informasi dalam otak anda ke tubuh robot yang tidak dapat sakit dan menua, kemudian secara valid mengatakan bahwa robot itu adalah anda yang hidup kembali.
Pada titik ini, kita sebagai manusia telah berhasil meraih apa yang menjadi salah satu dari tiga agenda besar kita, yaitu keabadian. (Tiga agenda besar manusia menurut Yuval N. Harari dalam bukunya Homodeus: keabadian, kebahagiaan, dan keilahian.). Saya tidak bisa memberikan jawaban, saya hanya akan meninggalkan pertanyaan-pertanyaan itu untuk anda jawab sendiri.
Seperti kapal Theseus yang dirawat baik selama ribuan tahun, anda pun mampu hidup beribu-ribu tahun tergantung keyakinan anda dalam menjawab pertanyaan yang telah saya tinggalkan tadi.
Selamat berkontemplasi,
Terima kasih.
PESAN
Semua pemikiran yang saya tuangkan di atas adalah hasil dari kontemplasi pertanyaan yang diajukan teman saya kepada saya, "Apakah kita adalah pikiran dengan tubuh, ataukah kita adalah tubuh dengan pikiran? (Are we a mind with a body or a body with a mind?)". Dalam kata lain, apakah kita sebuah makhluk yang berakal atau sebuah akal yang bermakhluk.
Jika anda tertarik untuk melanjutkan perjalanan pemikiran ini, saya sarankan anda mencari arti apa itu kesadaran, kapan kesadaran muncul di dunia, ataukah ternyata yang terjadi sebenarnya adalah dunia ini muncul karena ada kesadaran. Bahasan seperti ini bukan saya maksudkan untuk mengguncang keyakinan para pembaca. Akan tetapi saya hanya bermaksud untuk membahas salah satu perspektif mengenai hidup dari berbagai perspektif yang ada. Dan ternyata perspektif yang ingin saya bahas cocok dengan visi sains masa depan. Seperti yang dikatakan guru gembul pada video YouTube-nya di episode 464,
"Orang-orang yang terguncang itu adalah orang-orang yang baru mendapatkan satu versi dari satu informasi kemudian dia melihatnya, apabila sudah menemukan informasi yang lain dan sebagai pembandingnya mungkin tidak akan lagi terguncang" - guru gembul
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI