Mohon tunggu...
Yoen Aulina Casym
Yoen Aulina Casym Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Manajemen Rumah Sakit

Dokter, Magister Administrasi Rumah Sakit lulusan FKM UI, Konsultan Manajemen Rumah Sakit, menyukai dunia kepenulisan karena hobby.\r\n\r\n"aku bukan penulis, aku hanya seorang yang suka menyusun kata ke dalam baris"

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ke Pantai Bakti Menepati Janji: Pengobatan bagi Keluarga Nelayan

18 Oktober 2015   19:47 Diperbarui: 29 Oktober 2015   18:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak bermaksud untuk menggugat mereka yang mempunyai kewajiban ini, tetapi aku agak kecewa juga ketika tahu bahwa tidak seorang petugas kesehatan pun baik dari puskesmas kecamatan ataupun dari dinas kesehatan yang datang ke lokasi ini, padahal aku sudah menyampaikan proposal dan minta bantuan agar ada dari mereka yang ikut pada acara yang kami selenggarakan supaya mereka dapat melihat apa yang kami lihat, agar mereka mengetahui dengan mata kepalanya sendiri bahwa masyarakat di desa Pantai Bakti memerlukan mereka.

Semalam sebelumnya staf dari dinkes kabupaten menghubungiku bahwa aku bisa mengambil bantuan obat-obatan di Puskesmas Kecamatan Muara Gembong karena tidak ada petugas yang bisa mengantarkan. Kalau aku yang diminta mengambil kesana pasti butuh waktu tambahan, selain itu lokasi Desa Pantai Mekar saja aku belum tahu dimana? Jadi aku jawab saja:

“Terimakasih pak, tapi saya gak bisa. Obat-obatan yang kami perlukan sudah kami punya, tujuan saya memberitahu kegiatan itu sebenarnya lebih kepada mengajak petugas kesehatan untuk ikut partisipasi dan berkunjung pula ke Pantai Bakti”.

Maka niat baik dan uluran tangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten, dalam hal ini Puskesmas Muara Gembong terpaksa dengan berat hati kami “abaikan sementara”, lain waktu mungkin kita berjodoh dan bisa bekerjasama.

Pelayanan pengobatan berjalan lebih kurang tiga jam, lebih dari seratus masyarakat kami layani, kebanyakan dari mereka adalah orang tua, dan yang membuat kami agak heran, sebagian dari pasien dewasa dan orang tua mengidap tekanan darah tinggi. Pengukuran tekanan darah terpaksa dilakukan berulang-ulang dan dokter yang memeriksa juga melakukan pengecekan ulang di kamar periksa, meski data tekanan darah sudah kami cantumkan sebelumnya, karena saat pasien mendaftar, saya dan dr Okty sudah melakukan pengukuran tekanan darah. Saya   dan dr Okty berfungsi sebagai petugas yang melakukan pengukuran tekanan darah menggantikan fungsi perawat yang terpaksa batal berangkat.

Beberapa kasus agaknya terpaksa saya laporkan ke dinas kesehatan setempat untuk mendapatkan perhatian lebih lanjut, seorang warga kami duga menderita Morbus Hansen (kusta), jari-jari tangannya “hilang semua”, begitu juga dengan jari-jari kakinya. Saya minta izin untuk mengambil gambar dan mengatakan akan memuat gambar dirinya dalam tulisan yang akan saya buat. Alhamdulillah bapak ini tidak keberatan.

Saya juga sempat bertanya apakah dirinya tidak ingin mendapatkan pengobatan untuk penyakit yang dideritanya, dengan lugu bapak ini menjawab (dan jawabanya sudah saya duga):

Pasien: “saya gak mampu bu, gak punya uang untuk berobat”

Saya: “kalau nanti ada petugas yang mengurus dan bapak harus mendapatkan perawatan, mau gak pak?”

Pasien :“mau saja  bu….”

Maka saya berjanji (pada diri sendiri lebih tepatnya) bahwa saya akan menyampaikan masalah ini kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi atau bahkan Bupatinya yang juga seorang dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun