"Gimana? Sudah pilih menu?" Tanya Wilfred dengan nada berbeda pada Audrey.
"Steamed Salmon mau?" Audrey bertanya balik.
"Oke," jawab Wilfred singkat.
Setelah pramusaji mengambil pesanan mereka, Wilfred masih sibuk mengecek kesiapan panggung dan pengisi acara. Dari percakapan itu Audrey mengira semuanya lancar. Hingga makanan mereka tiba dan bertepatan dengan dimulainya panggung Kinara yang gegap gempita dan meriah.
"Oke, mari kita makan," ajak Wilfred sekaligus memutar volume HT hingga off.
"Kamu nggak kesana?" Tanya Audrey.
"Semua sudah beres kok, acara sudah berjalan," jawab Wilfred.
"Mana alamat rumah kamu?" Buka Wilfred tanpa basa-basi.
"Wilfred, kamu serius?" Tanya Audrey penuh ketenangan, kemeriahan panggung Kinara begitu senyap kala ia berkata.
"Serius," jawabnya sambil tetap mengunyah makanannya.
"Audrey, kita sama-sama dewasa, tak perlu lagi berbelit dan rumit untuk hal-hal yang sederhana. Untuk komitmen ini aku tak peduli pada masa lalumu, baik itu indah atau kelam, biarlah menjadi pilihanmu sendiri apakah untuk dikenang atau dibuang. Namun jika kau ingin tahu tentang masa laluku, akan ku ceritakan. Di panggung kehidupanku ini aku sudah bertemu ribuan orang, brengsek hingga bijak, ratusan malam telah kuhabiskan bersama wanita, macam-macam pil telah kutenggak dan menyanderaku. Aku bukan lelaki baik-baik Audrey," Wilfred berkata.