Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

AC Milan Tetap Ada di Liga Champions Musim Depan

29 Mei 2023   06:08 Diperbarui: 29 Mei 2023   06:26 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AC Milan berhasil memastikan diri tetap berada di Liga Champions musim depan.

Hanya perlu satu angka, Milan memperoleh tiga poin dan mengunci empat besar satu laga sebelum laga pamungkas pekan depan.

Pekan ke-37 Liga Italia, AC Milan bertandang ke markas Juventus dengan modal keberuntungan dan harapan Liga Champions.

Ya, Milan yang musim ini sering tidak konsisten di Serie A seperti mendapat angin segar untuk menjaga asa finish empat besar dan bertahan di Liga Champions.

Keberuntungan berupa pengurangan sepuluh poin yang dialami Juventus lalu disusul AS Roma dan Atalanta yang kompak kalah di pertandingan sebelumnya.

Maka, hasil seri saja sudah cukup untuk mengantar Milan kembali bermain Liga Champions musim depan.

Seperti biasa, Milan mengandalkan kombinasiTheo Hernandez dan Rafael Leao dari sisi kiri penyerangan.

Junior Messias kali ini dipercaya pelatih Stefano Pioli untuk mengisi sisi kanan penyerangan di awal pertandingan.

Olivier Giroud diandalkan sebagai juru gedor tunggal di kotak penalti ditopang Brahim Diaz di belakangnya.

Sementara Juventus, bukan Dusan Vlahovic ataupun Arkadiusz Milik yang menjaij starter di posisi ujung tombak, tapi Moise Kean.

Kean dibantu Federico Chiesa dan Filip Kostic yang ada di sisi kanan dan kiri sementara bintang Argentina, Angel di Maria mendapatkan peran free role, ada dimana-mana.

Babak pertama Milan lebih sering terlihat mengambil inisiatif penyerangam namun selalu kesulitan saat berupaya memasuki kotak penalti Juventus.

Rafael Leao belum menemukan momen terbaiknya dan sering kehilangan bola sebelum sampai ke kotak penalti Juve. Olivier Giroud sangat jarang melakukan aksi di kotak penalti karena minimnya bola matang yang mengarah padanya.

Sebaliknya, fast break Juve lebih sering membahayakan gawang Milan dan membuat barisan belakang Milan kerepotan dan memaksa kiper Mike Maignan membuat beberapa kali penyelamatan.

Namun, ditengah buntunya serangan Milan, sebuah umpan silang jauh dari sisi kanan lapangan oleh fulback David Calabria langsung menuju kotak penalti.

Olivier Giroud sekali lagi melakukan tugasnya dengan baik. Lompatan dan sundulan akuratnya menghujam deras ke pojok ganang Wojciech Szczsny dan tak mampu dijangkau oleh kiper tim nasional Polandia tersebut.

Menit  40, Olivier Giroud satu peluang satu gol. Liga Champions semakin dekat dalam dekapan Rosonerri.

Babak kedua, tak banyak peluang berbahaya dibuat oleh kedua tim. Milan lebih sering menunggu sementara Juventus tidak begitu agresif.

Pengurangan sepuluh poin di akhir musim mungkin benar-benar membuat pukulan telak bagi mental pemain Juventus.

Pelatih Juvenuts, Massimiliano Allegri sempat mencoba merubah pola serangannya dengan memasukkan Arkadiusz Milik dan Samuel Illing Jr menggantikan Filip Kostic dan Angel di Maria.

Tidak ada hasil signifikan dari perubahan tersebut. Juve hanya sempat mengancam gawang Maignan di menit-menit akhir saat terjadi kemelut hasil tendangan sudut. Momen serangan beruntun yang tidak bertahan lama karena Milan kembali bisa memainkan tempo.

AC Milan sendiri melalui Rafael Leao beberapa kali mendapatkan momen serangan balik cepat. Satu diantatanya cukup mengancam gawang Juve namun eksekusi Leao masih belum mampu menghasilkan gol kedua.

Sampai kemudian Leao diganti oleh Fode Ballo Toure dan Milan makin nyaman memainkan skema bertahan dengan memasukkan juga Pierre Kalulu dan Tomasao Pobega menggantikan Calabria dan Brahim Diaz.

Juventus tetap tak mampu membuat gol penyeimbang sampai peluit akhir pertandingan dibunyikan.

AC Milan mengakhiri musim ini dengan raihan yang tidak terlalu buruk meski tanpa mmeperoleh  trofi. Mencapai semifinal Liga Champions dan meraih posisi empat besar di klasemen akhir Serie A sepertinya cukup untuk membuat pelatih Stefano Pioli bertahan.

Catatan yang harus digarisbawahi oleh manajemen Milan adalah, meski mencapai semifinal Liga Champions dan kembali lolos ke Liga Champions namun penampilan Milan selama semusim masih jauh dari AC Milan di era kejayaannya.

Pencapaian semifinal Champions dipengaruhi faktor lawan yang dihadapi. Di fase knockout Milan terhindar dari tim besar macam Real Madrid, PSG atau Manchester City. Sementara di Serie A, keberuntungan lebih nyata lagi karena Juventus dikurangi sepuluh poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun