Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Drama Enam Gol, Drama Penalti, Messi Akhirnya Angkat Trofi Piala Dunia

19 Desember 2022   05:52 Diperbarui: 19 Desember 2022   08:45 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Argentina Lionel Messi (tengah) mengangkat Trofi Piala Dunia FIFA saat ia merayakan kemenangan pada final Piala Dunia 2022 Qatar antara Argentina vs Perancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha pada Minggu 18 Desember 2022.(AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Dramatis, final Piala Dunia dengan drama enam gol dalam 120 menit dan dilanjutkan dengan adu penalti. Argentina memenangi adu penalti dan kembali menjadi juara dunia setelah terakhir kali tahun 1986.

Messi akhirnya mampu memberikan gelar tertinggi bagi negaranya. Melengkapi karier cemerlangnya yang mungkin sebentar lagi akan berakhir.

Perancis yang dua kali comeback, di waktu normal dan perpanjangan waktu, gagal mengulanginya di babak adu penalti dan harus merelakan gelarnya diambil oleh Messi dan Argentina.

Final Piala Dunia Qatar 2022, juara bertahan Perancis melawan Argentina.

Perancis turun dengan semua pemain intinya, termasuk mereka yang dikabarkan tidak fit karena sakit.

Sementara Argentina juga menurunkan pemain yang selalu tampil baik di Qatar 2022, termasuk Angel di Maria yang di beberapa laga terakhir dicadangkan karena faktor kebugaran.

Pelatih Lionel Scaloni tampaknya masih berharap tuah Di Maria yang mencetak gol tunggal di final Coppa America tahun lalu. Sebuah gol yang mengakhiri penantian panjang akan gelar internasional yang sudah terlalu lama tak mereka dapatkan.

Kali ini Di Maria bermain di sayap kiri.

Argentina mengawali pertandingan dengan agresif dan mendapatkan beberapa peluang di sepuluh menit pertama. Sementara Mbappe baru mendapatkan bola di menit 13, itu pun gagal membahayakan gawang Emiliano Martinez

Theo Hernandez, entah karena grogi atau memang gagal fokus, baru seperempat jam sudah membuat dua kali blunder yang membahayakan gawang sendiri

Menit 20 Olivier Giroud baru terlihat eksistensinya saat menyundul bola tendangan bebas Antoine Griezmann, itupun bola keluar dan Giroud dinyatakan melanggar bek Argentina.

Dan lalu, yang terjadi terjadilah. Untuk kesekian kalinya di Qatar 2022, Argentina kembali mendapatkan hadiah penalti. Tusukan Di Maria dari sisi kiri dibuntuti Dembele yang melakukan sedikit dorongan untuk menghentikannya

Timnas Argentina, juara dunia 2022 (Foto: FIFA via cnbcindonesia.com)
Timnas Argentina, juara dunia 2022 (Foto: FIFA via cnbcindonesia.com)

Di Maria terjatuh dan wasit mantap menunjuk penalti. Tidak ada reviu dari VAR. Menit 23 Lionel Messi menjadi eksekutor dan sukses mencetak gol keenamnya di Qatar 2022. Gol menuju gelar Piala Dunia sekaligus gelar top skor.

Argentina unggul dan Deschamps harus memutar otak untuk meresponsnya.

Dan yang terjadi, terjadilah lagi. Belum sempat Perancis merespon gol pertama, belum sempat Mbappe atau Giroud melakukan shoot ke gawang Emiliano Martinez, Angel di Maria sudah menggandakan keunggulan Argentina pada menit 35.

Sebuah kesalahan umpan dari sisi kiri penyerangan Perancis, kerjasama umpan cepat Argentina lalu tiba-tiba Di Maria sudah berada di kotak penalti berhadapan dengan Hugo Lloris.

Tertinggal 0-2, Deschamps mengganti dua penyerangnya. Giroud dan Dembele ditarik keluar digantikan Randal Kolo Muani dan Marcus Thuram saat babak pertama belum lagi usai.

Ah, andai Benzema jadi diajak lagi di partai final, ceritanya tentu akan lebih seru...

Babak pertama berakhir dan Perancis tertinggal 0-2 dengan belum sempat membuat satu tembakanpun ke gawang Argentina.

Suram bagi Perancis, perlu sebuah keajaiban, atau kejeniusan seorang Didier Deschamps atau pun aksi heroik dari para pemain Perancis di lapangan.

Sayangnya lagi, stok pemain cadangan Perancis yang bisa membuat perubahan sangat minim jumlahnya. Badai cedera yang mereka alami jadi terasa benar di partai final ini.

Babak kedua seperti kembali berjalan mudah bagi Argentina. Perancis masih kesulitan membuat peluang gol. Argentina sepertinya akan mendapatkan gelarnya dengan mudah.

Sampai kemudian menit 80 pemain pengganti Randal Kolo Muani dijatuhkan di kotak penalti dengan cara yang mirip dengan saat Argentina dapat penalti. Wasit kembali menunjuk titik putih. Kali ini Mbappe yang menjadi eksekutor Sukses, skor 1-2 dan game on.

Tak sampai dua menit, keadaan berubah total. Berawal dari Kingsley Coman, yang juga pemain pengganti, yang berhasil mencuri bola dari Messi, umpan cepat Perancis tiba-tiba membuat Mbappe sudah di kotak penalti siap kokang senjata melepaskan tendangan voli keras yang tak mampu dihalau Emi Martinez. Skorpun imbang, dan tetap 2-2 sampai babak kedua berakhir.

Ini adalah kali ketiga Argentina unggul 2-0 lalu kebobolan.

Di 16 besar saat melawan Australia, sudah unggul dua gol dan mengontrol permainan tapi kebobolan jelang menit akhir sehingga pertandingan kembali mendebarkan.

Pun saat perempat final lawan Belanda. Unggul dua gol sampai jelang akhir pertandingan, eh gawang Martinez bobol juga, dua kali malahan. Pertandingan pun harus dilanjut perpanjangan waktu dan adu penalti.

Dan sekarang, di partai puncak Kylian Mbappe dua kali membobol gawang Argentina saat sepertinya sulit sekali Perancis menemukan celah membongkar pertahanan Argentina.

Selanjutnya, pemain Perancis menunjukkan aksi spartan dan mampu tetap mengimbangi Argentina. Waktu normal pun lalu berganti jadi masa perpanjangan waktu.

Lautaro Martinez di Piala Dunia ini memang kurang bernasib baik. Sebagai striker utama ia gagal memenuhi ekspektasi sehingga harus tergusur , juniornya, Julian Alvarez.

Pun saat diberi kesempatan turun sebagai pemain pengganti di final, berkali-kali peluang emas ia sia-siakan.

Namun, kontribusi penting akhirnya ia berikan untuk gol ketiga Argentina. Ia memang masih belum ditakdirkan mencetak gol di Piala Dunia. Namun tendangan kerasnya di dalam kotak penalti di blok oleh Hugo Lloris dan bola liar mengarah ke Lionel Messi sekaligus melesakkan golnya yang ketujuh di Qatar 2022.

Namun drama belum selesai. Masih ada handsball pemain Argentina di dalam kotak penalti.

Penalti lagi, Mbappe lagi, gol lagi. Mbappe hattrick, gol kedelapan, unggul satu gol dari Messi dalam urusan top skor.

Lautaro Martinez masih belum mampu membuat gol saat dapat peluang emas. Begitu pula dengan Kolo Muani. Skor akhir 3-3 dan penentuan juara dunia harus dilanjutkan lewat adu penalti.

Dan ya, penendang Argentina seperti begitu mahir dan kiper Emiliano Martinez sekali lagi membuktikan kedigdayaannya dalam adu penalti.

Seperti yang sering terjadi di Piala Dunia, Argentina menang adu penalti. Dan Perancis mengulangi kegagalan final 2006 kala Italia mengalahkan mereka lewat drama adu penalti.

Final yang dahsyat dan Argentina juara dunia lagi. Messi akhirnya mengangkat trofi Piala Dunia sebagai kapten timnas Argentina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun