Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Drama Korea yang Happy Ending dan Para Pemain Cadangan yang Gagal Unjuk Gigi

3 Desember 2022   06:11 Diperbarui: 3 Desember 2022   08:15 1420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis Son Heung-min setelah Korsel mengalahkan Portugal dan lolos ke 16 besar (Foto: REUTERS/ MATTHEW CHILDS via cnnindonesia.com)
Tangis Son Heung-min setelah Korsel mengalahkan Portugal dan lolos ke 16 besar (Foto: REUTERS/ MATTHEW CHILDS via cnnindonesia.com)

Uruguay sementara unggul 2-0 dan kalau hasil tetap seperti itu maka Korsel yang lolos. Namun bila Uruguay mampu menambah gol, Uruguay yang akan mendampingi Portugal ke fase selanjutnya.

Dan akhirnya, Uruguay tidak mampu menambah golnya, drama Korea pun berakhir dengan happy ending.

Klasemen akhir grup H Portugal masih tetap yang teratas dan menjadi juara grup. Peringkat kedua Korea Selatan yang memiliki nilai sama dengan Uruguay di peringkat ketiga.

Nilai Korsel dan Uruguay memang sama, yaitu empat. Pun juga selisih gol, sama-sama nol. Namun Korsel lebih banyak jumlah gol yang dicetak. Korsel memasukkan empat gol (dan kebobolan empat gol), sementar Uruguay hanya mampu mencetak dua gol (dan kebobolan dua gol).

Tentu saja, empat gol lebih banyak dibanding dua gol. Korsel unggul agresivitas gol dan dinyatakan lolos ke 16 besar dan menjadi wakil Asia ketiga menyusul Jepang dan Australia.

Di grup G. Drama kalahnya tim elit yang turun dengan pemain lapis kedua terulang lagi. Setelah Perancis dan Portugal sekarang giliran Brasil diklahkan Kamerun dengan skor 0-1.

Sebelas pemain yang diturunkan Brasil, semuanya adalah pemain cadangan. Meski cadangan tapi lihatlah formasi lini depan mereka, ada Gabriel Martinelli, Rodrygo, Antony juga Gabriel Jesus. Tetap sangar adanya.

Dan Brasil memang mendominasi pertandingan dengan catatan 21 tembakan, 7 diantaranya tepat sasaran dan penguasaan bola 65%. Namun apalah arti statistik jika tidak bisa bikin gol.

Dan sebuah umpan silang dari sisi kiri pertahanan Brasil berhasil ditanduk dengan sempurna oleh Vincent Aboubakar membobol gawang Ederson. Sama seperti gol Korea, gol Kamerun juga terjadi di masa waktu tambahan, menit 90+2.

Aboubakar bahkan harus rela mendapat kartu kuning kedua yang berarti kartu merah untuk selebrasinya membuka jersey. Dapat dipahami, membuat gol kemenangan yang mengalahkan Brasil di Piala Dunia adalah momen penting buat striker Kamerun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun