Di final Australia Open tahun ini, mas Djoko juga bertemu dengan pemain muda, Daniil Medvedev. Di Roland Garros si Daniil sebenarnya diunggulkan di posisi dua, tapi tumbang oleh Zverev di perempat final. Waktu itu Djokovic menang tiga set langsung dan juara Australia Open untuk kedelapan kalinya.
Banyak yang bilang, harusnya Djokovic vs Nadal terjadinya di final. Bisa dimengerti karena reputasi mereka berdua yang maruk gelar Grand Slam bersama Roger Federer juga. Tapi bukan berarti Tsitsipas lantas tidak punya peluang juara.
Gairah lapar menjadi juara memenangkan gelar Grand Slam jelas jadi motivasi lebih, apalagi lawannya adalah legenda yang saat ini masih jadi nomor satu dunia. Secara teknis, keberhasilan mencapai final sudah membuktikan dia bisa bersaing dengan siapapun. Secara pengalaman mungkin Djokovic jauh lebih unggul. Secara motivasi, Tsitsipas mungkin lebih lapar dan beringas (halah..), Lebih lagi, Djokovic baru saja menuntaskan kemenangan bersejarah melawan Rafael Nadal yang selama ini sangat sulit ia kalahkan di lapangan tanah liat Perancis Terbuka. Seandainya peak mas Djoko sudah terjadi di semifinal kemarin, ya ini peluang buat Dewa Kipas, eh Tsitsipas buat bikin kejutan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H