Tidak seperti biasanya mas Joko kasih surpries begini. Ah jadi semakin gak karuan nih hati.
" Ini dek, mas tumbas lipstik buat kamu" sambil menyodorkan kotak kecil warna merah pink lembut.
Mak jegagik!! Aku kaget gak ketulungan. Akhirnya aku langsung meluk mas bojo dan nangis sepuasnya. Sambil sesenggukan aku pukul-pukul dada mas bojo. Owalah mas..mas..ternyata dirimu memikirkan itu juga. Aku yang gak punya lipstik, bedak hanya bedak tabur warung dan sekarang benar-benar punya lipstik dan tiga botol krim itu.
Mas bojo menatap bingung. Sambil aku terus menangis sesenggukan antara terharu, malu dan entahlah. Mas bojo berkali-kali bertanya apakah aku marah, atau aku tersinggung. dan berkali-kali juga aku menggelengkan kepala sambil tersenyum.
" Mas mau aku tambah cantikkan ya? Insyaallah seminggu atau dua minggu ke depan istrimu ini tambah cantik kok mas, gak ada lagi muka berminyak, jerawatan, lusuh dan kumal. Nantiaku dandan tiap hari ya mas. Ini aku juga beli krim perawatan wajah, biar wajahnya kinclong, bening dan mulus" sambil kukeluarkan boto krim itu.Â
Mas Joko diam sejenak, aku semakin takut dan menunduk dalam-dalam. Akhirnya mas Joko mengangguk-angguk sambil melongo dan berucap " Oooo..."
" Trus nanti mas kalau udah selesai kerja cepet-cepet pulang ya, aku pasang wajah dan senyum tercantik buat mas. Kan aku dah pake krim ini mas, mas suka kan?"
Lagi-lagi mas bojo ngangguk-ngangguk dan melongo.
"Ohhh..adek beli perawatan wajah tow, mahal ya? Yo wes sesekali gak papalah dek, yang penting cantiknya buat mas aja ya.."
"Injih mas.." sambil kucium tangan mas Joko dengan takjim, lirih aku ucapkan, " maafkan adek ya mas.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H