Guru dalam pandangan parennialisme memegang teguh doktrin bahwasannya ada dinding pembatas yang memisahkan antara guru dan seorang murid, sehingga murid harus menghormati sekali gurunya, ketika disapa pun guru pareniialisme terkesan cuek karna doktrin tersebut.
Tapi tentunya guru ini sedikit adil dalam hal pemberian nilai, nilai yang diberikan kepada muridnya selain berdasarkan nilai kuantitatif/ angka asli pengetahuan mereka, tetapi juga diambil dari sisi subjektifnya pula dilihat bagaimana anak ini bersikap dan berperilaku terkait dengan kesopanan dll.
Tokoh-tokoh aliran parenialisme :
1. Robbert M Hussen, seorang tokoh yang berasal dari Amerika. Ia merupakan seorang juru bicara dari aliran parenialisme. Menurutnya pendidikan itu harus menumbuhka kecerdasan dan pengembangan.
Jadi tujuan pendidikann itu harus mengembangkan kekuatan pikiran karena pendidikan ideal itu pendidikan yang selalu mengembangkan intelektual dari dalam diri manusia sendiri. Dia percaya bahwa mengembangkan daya intelektual dengan membaca. Pendidikan harus bersifat universal.
Serta gagasan utamanya terkait penerapan yang paling fenomenal ialah “Pendidikan diimplementasikan dengan mengajar dan mengajar diimplementasikan dengan pengetahuan, dan pengetahuan adalah kebenaran. Kebenaran dimana pun sama. Kebenaran itu sebuah persiapan hidup bukan hidup itu sendiri”
2. Ortimer Adler, Lahir di Amerika Serikat. Menurutnya pendidikan itu merupakan sebuah proses dimana kemampuan manusia dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan menurutnya mampu bermanfaat dan membantu dirinya.
Pendidikan dari kacamata Adler bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan dan bakat yang sudah dimiliki oleh seseorang. Nah, untuk mengoptimalkannya bisa dengan cara pembiasaan, sering berlatih dan melakukan prakteknya secara berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H