Mohon tunggu...
Yesi Mandala putri
Yesi Mandala putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SUSKA Riau

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Filsafat Bahasa dalam Perkembangan Ilmu Bahasa

2 Januari 2024   12:00 Diperbarui: 2 Januari 2024   12:11 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERANAN FILSAFAT BAHASA DALAM PERKEMBANGAN ILMU BAHASA

Yesi Mandala Putri1, Vera Sardila, M .Pd2

Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru

Email: yesimandala965@gmail.com


ABSTRAK

Semua makhluk hidup di dunia ini mempunyai alat komunikasi yang memungkinkannya berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Bahasa juga merupakan objek kajian filosofis sekaligus alat filsafat. Sepanjang sejarah peradaban manusia, filsafat telah berkembang menjadi  ilmu pengetahuan sebagai landasan berpikir, dan filsafat telah menarik perhatian besar karena menjadi landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Selama berabad-abad, ilmu pengetahuan dipelajari dan dikembangkan menurut filosofinya masing-masing, dengan fokus pada kehidupan manusia. Faktor-faktor dalam perkembangan ilmu-ilmu filsafat tersebut tentunya mempunyai pengaruh atau kontribusi yang signifikan terhadap berbagai ilmu pengetahuan lainnya, termasuk filsafat bahasa. Filsafat bahasa selalu dipahami dari dua sudut pandang yang berbeda. Pertama, sebagai alat untuk menganalisis konsep, dan kedua, sebagai pengkajian materi kebahasaan yang dianalisis. Melalui kombinasi konsep dan analisis, filsafat telah menciptakan bahasa dalam bentuk  dan makna ekspresif. Bentuk linguistik umumnya diwakili oleh tata bahasa, sedangkan makna dibahas secara rinci dalam kajian semantik. Beberapa filsuf Yunani, seperti Plato, mengartikulasikan bentuk linguistik onoma dan lemata. Onama berfungsi sebagai numina atau subjek dan rhemata berfungsi adverb atau predikat.dalam dunia pengajaran bahasa, filsafat juga memberikan jalan yang sangat luas dimulai dari teori-teori tentang tentang pemerolehan bahasa (laguange aquisation device ) baik berdasarkan pandangan beahaviorisme dan kognitivisme Dalam kenyataannya berpikir logis (logos) berpedoman pada penalaran induktif dan deduktif, berpedoman pada aliran rasionalisme yang titik tolaknya dari  yang umum ke yang  khusus. Dengan demikian, kita  melihat bahwa filsafat dapat memberikan kontribusi dan nuansa positif bagi perkembangan bahasa, baik secara teoritis maupun praktis.

Kata Kunci: Filsafat, Ilmu Bahasa

ABSTRACT

All living creatures in this world have communication tools that allow them to communicate and interact with each other. Language is a tool of human communication. Language is also an object of philosophical study as well as a philosophical tool. Throughout the history of human civilization, philosophy has developed into science as a basis for thinking, and philosophy has attracted great attention because it is the basis for the development of science. For centuries, science has been studied and developed according to its own philosophy, with a focus on human life. These factors in the development of philosophical sciences certainly have a significant influence or contribution to various other sciences, including the philosophy of language. The philosophy of language is always understood from two different points of view. First, as a tool for analyzing concepts, and second, as a study of the linguistic material being analyzed. Through a combination of concepts and analysis, philosophy has created language in expressive form and meaning. Linguistic form is generally represented by grammar, while meaning is discussed in detail in semantic studies. Some Greek philosophers, such as Plato, articulated linguistic forms of onoma and lemata. Onama functions as numina or subject and rhemata functions as adverb or predicate. In the world of language teaching, philosophy also provides a very broad path starting from theories about language acquisition (laguange aquisation device) both based on the views of behaviorism and cognitivism. In reality, logical thinking ( logos) is guided by inductive and deductive reasoning, guided by the flow of rationalism whose starting point is from the general to the particular. Thus, we see that philosophy can provide positive contributions and nuances to language development, both theoretically and practically.

Keywords: Philosophy, Linguistics

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun