Mohon tunggu...
Yeremias Nino
Yeremias Nino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Musafir

Cogito Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Yesus Menurut Kaum Awam dan Kaum Biarawati

17 Agustus 2021   10:37 Diperbarui: 17 Agustus 2021   10:38 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Darma Wijaya menggambarkan dengan sangat jelas bahwa dalam Kitab Wahyu Yesus disebut sebagi Anak Allah dan Anak Manusia. Sebutan ini membuktikan bahwa Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia. Darma Wijaya ingin mengafirmasikan bahwa Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia karena Yesus itu diutus oleh Allah untuk menebus manusia dari segala dosa. Tugas fundamentel Yesus adalah mewartakan Injil Kerajaan Allah dan menyelamatkan manusia dari dosa. Yesus tahu tugas dan misinya maka Ia menjalakan tugas sesuai kehendak Allah. Tugas ini menjadi tugas esensial Yesus karena Allah ingin manusia dibebaskan atau diselamatkan dari segala perbudakan dosa.

 

  • Analisis Wawancara

 

Dalam analisis ini penulis menggunakan metode wawancara secara virtual. Penulis melakukan wawancara terhadap tiga narasumber. Dari hasil wawancara tersebut ada berbagai macam perspektif dari narasumber tentang siapakah Yesus bagi mereka. Pandangan-padangan ini akan saya ulas dalam pembahasan di bawah ini.

 

  • Yesus adalah penyelamat

 

Responden pertama Maria Goreti Bano. Dia adalah mahasiswi Undana Kupang. Menurut Maria Goreti Bano Yesus adalah Sang penyelamat manusia. Ia melihat Yesus sebagai penyelamat karena Yesus adalah Putera Allah yang diutus oleh Bapa untuk menyelamatkan manusia dari segala dosa. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Yesus wafat di kayu salib merupakan satu bukti yang esensial yakni untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Yesus wafat di kayu salib bukan karena Yesus berdosa tetapi Yesus rela mati demi menebus manusia dari segala dosa. Yesus mengorbankan diri-Nya demi menyelamatkan manusia. Cintanya kepada umat-Nya sungguh luar biasa. Ia mengimpulkan bahwa baginya Yesus adalah sang penyelamat. Ia berani menyatakan demikian karena dalam perjalanan hidupnya ia pernah mengalami kesulitan dan tantangan dalam hal perkuliahan. Ketika ia mengalami krisis ini ia kemudian membuat satu devosi khusus kepada Yesus. Setelah melakukan devosi ia mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam hal kuliah. Dari pengalaman iman ini ia kemudian mengatakan bahwa eksistensi Yesus itu sungguh menyelamatkannya. Ia kemudian mengafirmasikan bahwa baginya Yesus adalah Sang penyelamat manusia. Ia sungguh sadar bahwa sebagai orang Kristiani ia dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk menyelamatkan sesama. Namun dalam realitanya terkadang ia melupakan hal ini. oleh karena itu lewat refleksinya ia mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk menyadari tugas dan panggilannya bahwa memanggilnya dengan tujuan supaya menyelamatkan sesama. Baik itu di kampus, rumah maupun di mana ia berada.

 

Yesus yang melalui kebangkitan-Nya dinyatakan sebagai utusan Allah dan Anak Manusia nanti, menjadi pelaksana rencana penyelamatan Allah. Dalam tradisi Yahudi Perjanjian Lama penciptaan dan penyelamatan Allah dikaitkan dengan hikmat kebijaksanaan Allah. Hikmat kebijaksanaan itu tidak lain kecuali "rencana"penciptaan dan penyelamatan Allah.[5] C. Groenen ingin menegaskan bahwa kebangkitan Yesus itu dilihat sebagai satu indikasi bahwa Yesus rela wafat di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia dari segala dosa. Dalam tradisi Yahudi Perjanjian Lama penyelamatan Allah dikaitkan dengan hikmat kebijaksanaan Allah. Artinya bahwa Yesus menyelamatkan manusia karena Yesus memiliki hikmat kebijaksanaan dari Allah. Sebagai pelaksana rencana penyelamatan Allah Yesus dapat dipahami sebagai utusan hikmat kebijaksanaan-Nya (Luk 11:49;11:28-30). Bahkan dalam Yesus hikmat kebijaksanaan itu sendiri tampil di muka bumi itu. Secara dinamis Yesus boleh disamakan dengan hikmat kebijaksanaan itu.[6] Yesus menjadi utusan Allah yang akan menyelamat manusia dari segala perbudakan dosa. Sebagai orang Kristiani kita juga dipanggil dan pilih oleh Allah untuk membawa keselamatan bagi sesama. Korelasi pernyataan C. Groenen dengan pengalaman Maria Goreti adalah kebangkitan Yesus membawa keselamatan bagi manusia. Mereka melihat bahwa kebangkitan Yesus membawa keselamatan karena misi Yesus datang di dunia adalah untuk menyelamatkan manusia. Dia adalah utusan dari Allah untuk membawa keselamatan bagi semua orang khususnya mereka yang percaya kepada Yesus.     

 

  • Yesus adalah Anak Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun