Klasifikasi Retardasi Mental
a. Retardasi mental ringan (IQ = 50-69, sekitar 85% dari orang yang terkena retardasi mental)
- Disebut dengan istilah Mild Mental Retardation.
- Umumnya tidak terlihat berbeda dengan orang normal.
- Educable (masih bisa dididik).
- Masih bisa mengikuti kelas di sekolah biasa meskipun lambat.
- Sepenuhnya mandiri.
- Masih mampu berbicara untuk kebutuhan sehari-hari.
- Kesulitan akademik (membaca dan menulis).
- Kesulitan emosional dan sosial seperti perkawinan, mengasuh anak, masalah adaptasi dengan budaya.
b. Retardasi mental sedang (IQ = 35-49, sekitar 10% orang yang terkena retardasi mental)
- Disebut dengan istilah Moderate Mental Retardation.
- Trainable (masih mampu dilatih).
- Biasanya mengalami Down Syndrome.
- Terlihat berbeda secara nyata dengan orang normal lainnya.
- Keterampilan motorik terhambat.
- Masih bisa belajar dasar-dasar menulis, membaca, dan berhitung.
- Harus diawasi sepanjang hidup.
- Keterlambatan perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa
- Kesulitan dalam mengurus diri sendiri.
c. Retardasi mental berat (IQ = 20-34, sekitar 4% orang yang terkena retardasi mental)
- Disebut dengan istilah Severe Mental Retardation.
- Masih mampu dirawat.
- Bergantung pada orang lain sepanjang hidupnya.
- Mengalami berbagai macam gangguan, khususnya pada aspek motorik dan komunikasi.
Retardasi mental sangat berat (IQ = kurang dari 20, sekitar 1 sampai 2% orang yang terkena retardasi mental)
- Disebut dengan istilah Profound Mental Retardation.
- Masih mampu dirawat.
- Bergantung pada orang lain sepanjang hidupnya.
- Kemampuannya sangat terbatas dalam mengerti dan menuruti permintaan atau instruksi.
- Terbatas dalam mobilitas.
- Inkontinensia.
- Butuh pengawasan sepanjang hidupnya.
Ciri-ciri Anak Retardasi Mental
a. Psikis
- Cenderung sulit untuk memusatkan perhatian.
- Cepat lupa.
- Sukar membuat kreasi baru.
- Rentang perhatiannya pendek.
- Mudah bosan.
- Mudah mengantuk.
- Tidak berminat belajar dalam waktu yang lama.
- Mudah frustasi.
- Mudah tersinggung.
- Mudah marah.
- Tidak memiliki keberanian dalam berkomunikasi dengan orang lain.
b. Sosial
- Tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
- Bergantung pada orang lain.
- Kemampuan intelektualnya terbatas.
- Kesulitan dalam memahami norma lingkungan sekitar.
- Memiliki kepribadian yang kurang dinamis.
- Tidak memiliki pandangan yang luas.
Pembelajaran Bagi Anak Retardasi Mental
a. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
- Materi yang diajarkan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil dan ditata secara berurutan.
- Setiap bagian dari materi tersebut diajarkan satu demi satu dan dilakukan secara berulang-ulang.
- Kegiatan belajar hendaknya dilakukan dalam situasi yang konkret.
- Memberikan dorongan untuk melakukan apa yang sedang dia pelajari.
- Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menghindari kegiatan belajar yang terlalu formal.
- Menggunakan alat peraga dalam mengkonkretkan konsep.
b. Kebutuhan belajar bagi anak retardasi mental
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!