Mohon tunggu...
Yellow Girl
Yellow Girl Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa di universitas negeri gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perilaku Individu dalam Organisasi untuk Membentuk Team Work

21 Desember 2023   13:17 Diperbarui: 21 Desember 2023   18:41 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siti Amaliatuljannah Labagu¹, Novianty Djafri²

Jurusan Manajen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo

PENDAHULUAN

        Perilaku organisasi pada hakekatnya adalah hasil interaksi antar individu-individu dalam organisasinya (Robbi & Judge, 2008). Interaksi individu dalam sebuah organisasi tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya, hal ini dikarenakan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu berbeda-beda. 

        Mengamati dan mencermati perbedaan individual perlu memperhatikan tentang perilaku dan kepribadian manusia. Kepribadian merupakan konsep paling mendasar yang menjelaskan untuk serangkaian perilaku yang khas dimana individu berpikir dan bertindak ketika ia sedang menyesuaikan diri dalam lingkungannya.  

        Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. 

        Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala memasuki lingkungan baru yaitu organisasi atau yang lainnya. Organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang mempunyai karakteristik seperti keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan, tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dan sebagainya.

Metode Penelitian

        Penelitian yang dibuat ini termasuk penelitian studi pustaka, yaitu dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam proses penulisan.


        Dengan ini penelitian yang dibuat dalam bentuk deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu objek yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian, pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami sebuah fakta
(Understanding) bukan menjelaskan (Explaining). 

        Penelitian kualitatif menurut Moleong yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Hasil Pembahasan

        Teamwork adalah sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja, kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energy dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kinerja tim.  
        Sebuah teamwork dalam organisasi akan menjadi sebuah penentu sukses atau tidaknya organisasi tersebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya kerja sama tim yang baik dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas serta bertanggung jawab dalam keorganisasian.                                     Teamwork bukan sekadar berkerja sama dengan tim, tetap bagaimana tim dapat bekerja sama dengan baik demi kepentingan bersama, bukan pribadi. Sehingga teamwork sangat dibutuhkan dalam organisasi karena, suatu organisasi hanya dapat berkembang apabila karyawan-karyawan di dalamnya memiliki keinginan untuk membesarkan organisasi dan menyisihkan kepentingan pribadi.  

         Berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk membangun teamwork yang baik dalam organisasi:


1. Membangun Trust
Unsur utama dalam pembentukan sebuah tim adalah adanya rasa trust atau saling percaya antar anggota tim. Rasa saling percaya ini dapat menumbuhkan komitmen untuk bekerja dalam sebuah tim. Rasa saling percaya juga akan memberikan kenyamanan bagi anggota untuk saling bertukar pikiran dan berbagai ketika terdapat permasalahan, baik pribadi maupun tim. Keterbukaan inilah yang kemudian akan dapat memudahkan seorang pemimpin ataupun anggota timnya mampu mengidentifikasi masalah-masalah ketika terjadinya krisis yang harus dihadapi oleh organisasi.


2. Membangun Partnership
Setelah terbentuknya trust atau rasa saling percaya, maka yang harus kita lakukan selanjutnya adalah membangun atau menjaga kesatuan tim. Setiap anggota tim harus saling menyadi dan meyakinkan dirinya bahwa mereka semua adalah partner bukan musuh ataupun orang lain. Karena apabila mereka menganggap bahwa anggota dalam team adalah partner, maka mereka akan merasa nyaman sehingga dapat melakukan kerja sama dengan baik dan dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.


3. Membentuk Sharing
Setiap anggota dalam suatu tim harus sering melakukan sharing mengenai berbagai pengalaman ataupun pandangan mereka untuk kemajuan tim dimasa depan dan saling memberikan dorongan agar dapat mencapai tujuan bersama secara cepat. Sharing perlu dilakukan agar dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada anggota tim, karena setiap anggota memiliki pengalam dan pandangan yang berbeda, sehingga dapat memberikan banyak informasi dan pengetahuan.


4. Networking
Setiap anggota dalam sebuah tim dituntut untuk dapat membangun jaringan baik dengan anggota lainnya maupun dengan pihak diluar anggota tim yang saling berhubungan baik langsung ataupun tidak. Dengan adanya jaringan yang baik ini sangat diperlukan, karena tujuan sebuah tim tidak dapat dilepaskan dengan koneksi antar tim, sehingga kemampuan setiap anggota tim untuk membuat jaringan sangat diperlukan untuk percepatan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.


5. Kolaborasi
Setelah networking antar anggota tim terbangun, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan kolaborasi dengan jaringan yang telah dibentuk. Hal ini dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan baik oleh tim.


6. Support
Setiap anggota tim juga dituntut untuk harus saling memberikan dukungan bukan saling menjatuhkan. Support harus juga diberikan kepada individu maupun tim lain yang sudah berada didalam jaringannya. Dengan demian, tim kita juga akan mendapatkan support dari individu maupun tim lain dalam lingkungan kita.

Reverensi:

        Riza Aryanto, Membentuk Tim yang efektif, harian republika, 21 Juni 1998
        Latif Basafi, menerapkan perilaku membentuk budaya kerja tim dalam organisasi, Maret 14 2021.
        Riki Arizona, Peran team work dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan,
Jurnal aplikasi administrasi Vol. 20 No. 1 Mei 2017
        Kusman Danandjaya, Perilaku Individu dalam organisasi, Jurnal Literasi pendidikan nusantara Vol. 1, No. 2, Desember 2020
        Arifin, T. (2014). Buku Ajar Perilaku Organisasi. Deepublish.
        Farid A, Pengaruh kreativitas dan kerjasama tim terhadap kinerja pendamping.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun