Keesokan harinya para mahasiswa diberi morning call lebih pagi karena bersiap untuk berburu indahnya sunrise di Pantai Kejawanan. Sungguh perjuangan sekali untuk mendapatkannya, rela mebiarkan kaki ini tak beralas menginjak bebatuan pantai yang tajam dan juga pandangan yang masih gelap bak orang buta mewarnai proses terbentuknya sebuah seni yang elegan.
Pengorbanan pun takkan sia-sia saat sang mentari dengan malu mulai menampakkan keelokannya. Sungguh pengalaman yang takkan pernah bisa ternilai dengan materi menggambarkan semuanya.
Tak terasa sudah memasuki hari ketiga di Kota Cirebon, kali ini berbeda dengan biasanya. Setelah kami berburu sunrise di Pantai Kejawanan, hunting foto akan dilanjutkan dengan daerah destinasi yang berbeda karena seluruh mahasiswa akan hunting ke daerah Cipari-Kuningan tepatnya di Situs Purbakala Cipari. Tempat ini merupakan tempat dimana banyak sekali bebatuan megalitikum yang tersusun dan terbentuk dengan sendirinya.
Ada berbagai macam batu disana dari mulai batu menhir, peti batu, altar batu, dan masih banyak lagi. Selain itu, disana juga terdapat museum yang didalamnya banyak sekali bebatuan yang konon berumur sudah ratusan tahun atau bahkan mungkin sudah mencapai abad. Berbagai macam bentuk dan ukuran pula.
Ditempat ini, kita semua benar-benar harus sopan serta santun dalam bertutur kata karena masyarakat setempat menganggap bahwa tempat ini merupakan tempat keramat yang memiliki banyak sekali aturan yang tidak boleh dilanggar, namun tidak usah khawatir selama kita benar-benar bisa menjaga diri dan juga tidak melakukan hal-hal yang dilarang maka tidak akan jadi masalah.
Tidak terlalu lama berada di tempat ini, rombongan sudah harus kembali melanjutkan perjalanan ke Gedung Perundingan Linggarjati di Kuningan. Saat disana para mahasiswa bebas mengeksplor mana saja yang memikat hatinya, halamannya sangat luas, indah, serta sangat terawat. Pemandangan menakjubkan dengan background gunung ceremai, menjadikan nuansa relaksasi yang baik untuk psikologi. Barang-barang disanapun terbilang masih cantik dan amat terawat seperti furniture dan lainnya.
Setelah selesai bermain-main ditempat ini, rombongan mahasiswa pun menuju ke sebuah restoran di JL. Raya Gronggong, Cirebon yaitu Restoran Kelapa Manis. Restoran ini merupakan best view in Cirebon, bagaimana tidak? Para pengunjung yang makan disini disuguhkan dengan pemandangan yang sangat luar biasa indah dan menyejukkan hati dan pikiran. Cocok sekali untuk acara romantis ataupun momen kebersamaan keluarga.
Berat rasanya meninggalkan restoran ini namun kami semua harus segera kembali untuk melanjutkan perjalanan ke pusat oleh-oleh khas Cirebon, disana sejumlah mahasiswa asyik berbelanja pernak-pernik hingga makanan khas kota udang ini. Kurang lebih satu jam disini, tibalah kami melanjutkan wisata ke Keraton Kanoman.
Disini kami dituntut untuk membidik tari topeng dengan pencahayaan yang sangat minim sekali, sungguh merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi para fotografer yang masih kelas junior ini. Benar-benar hari yang sangat melelahkan sehingga setelah acara tari topeng selesai seluruh mahasiswapun langsung kembali ke bis untuk segera pulang ke hotel.
Tibalah saatnya hari ini adalah hari terakhir di Cirebon. Tak terasa sudah empat hari tiga malam berlalu dengan penuh perasaan yang campur aduk selama kegiatan ini berlangsung. Setelah selesai melakukan breakfast, seluruh mahasiswa harus segera check out dari hotel yang selama ini menjadi tempat mengadu kelelahan.
Setelah keluar hotel, ternyata sedang ada kegiatan Car Free Day persis didepan hotel. Ramai sekali dengan pengunjung, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia mengikuti kegiatan ini. Banyak sekali yang dijajakan di area ini, mulai dari jajanan semasa sekolah dasar hingga jajanan yang terbilang kekinian.