Cirebon merupakan salah satu kota  yang memiliki berbagai macam keunikan yang tak akan pernah habis untuk selalu diulik oleh para wisatawan, baik wisatawan asing maupun mancanegara. Faktor inilah yang menjadi pemicu bagi mahasiswa serta mahasiswi dari kampus broadcaster ternama untuk melakukan pemburuan terhadap kota tersebut.
3 Mei 2018 merupakan ajang bagi sejumlah mahasiswa ATVI untuk melakukan kegiatan rutin tiap angkatan yakni hunting photography. Dengan berbagai macam perlengkapan serta kesiapan fisik dan mental, para mahasiswa sedang berkumpul untuk mengadakan briefing terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan menuju cirebon dengan menggunakan kereta api kelas eksekutif Argo Muria.
Dalam perjalanan yang lumayan panjang banyak sekali mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan masing-masing mulai dari bercanda, menyanyi, mengabadikan momen kebersamaan, atau bahkan sampai mengganggu satu sama lain. Keceriaan sangatlah jelas terpancar dari setiap raut wajah mereka seolah perjalanan ini menjadi momen yang sangat berharga dalam hidup.
Butuh waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai di Stasiun Cirebon, saat sudah sampai disana para mahasiswa diberikan instruksi lagi agar berkumpul untuk pembagian bis. Kemudian mahasiswa diarahkan untuk mengikuti guide travel agar tidak salah masuk bis.
Setelah selesai pembagian bis barulah kita menuju lokasi yang pertama yaitu Taman Budaya Hati Tersuci. Tempat ini merupakan sebuah gereja katholik yang masih aktif untuk kegiatan rohani setiap harinya, halamannya pun cukup luas. Saat masuk saja pada lingkungan taman sudah disuguhkan dengan sebuah patung yang indah.
Saat dirasa sudah cukup untuk mengagumi tempat ini, para mahasiswa kembali memasuki bis untuk melanjutkan perjalanan ke tempat yang kedua yaitu Keraton Kasepuhan Cirebon. Tak begitu banyak yang dikagumi pada tempat ini, namun banyak sekali kisah yang ada dibaliknya entah sejarah ataupun mitos belaka. Terdapat tour guide juga disana yang bersedia untuk diwawancarai terutama oleh mahasiswa jurnalis, beragam pertanyaan dilontarkan sembari menikmati arsitektur yang ada dalam keraton.
Para mahasiswa juga di minta oleh dosen untuk berfoto ria disana dengan membentangkan spanduk, kebahagiaan sangat jelas tersirat pada wajah setiap insan. Tempat ini juga merupakan salah satu tempat yang menjadi tempat bercerita dan bersua para raja dan sultan, banyak sekali sejarah yang terdapat didalamnya mulai dari spot satu dengan yang lain hingga bentuk mitos pun mewarnai tempat ini.
Tak lama kemudian kami diminta berkumpul kembali untuk meneruskan perjalanan selanjutnya yaitu  Desa Gerabah Sitiwinagun. Perjalanan dari lokasi sebelumnya ke lokasi ini memakan waktu yang cukup lama 3 jam kurang lebihnya. Daerahnya pun terbilang cukup pelosok, desa ini memang bermata pencaharian sebagai pengrajin gerabah, hasil kerajinannya pun bagus dan juga sudah lumayan terkenal diseluruh mancanegara.
Disana banyak sekali rumah yang hanya berisi kerajinan ini dari mulai yang kecil hingga yang besar sekalipun. Hasilnya terbilang unik dan memberikan kesan yang berbeda dalam setiap cetakannya.
Tidak hanya mengelilingi desa ini saja,para mahasiswa tetap saja aktif untuk menanyakan bagaimana cara membuatnya dan seperti apa pula prosesnya. Penduduk desa ini juga sangat ramah dalam menyambut rombongan mahasiswa dari Jakarta ini.
Hari pun semakin sore, tiba saatnya untuk istirahat di penginapan. Ibis Budget Hotels Cirebon menjadi destinasi kampus untuk menginap selama 4 hari 3 malam dengan pelayanan yang terbilang cukup memuaskan, ditambah lagi dengan fasilitas yang memanjakan setiap orang yang menginap. Keesokan harinya tibalah saat hari kedua berada di Cirebon, ada 3 destinasi wisata yang akan dikunjungi pada hari ini.