Anak adalah titipan dari Allah dan orangtua diberi tanggung jawab untuk membesarkannya menjadi orang yang bertanggungjawab dan layak. Menurut pendapat saya, yang masih muda ini, anak-anak tak boleh merasakan kekerasan dalam bentuk apa pun, fisik maupun mental. Dalam ajaran agama Katolik kekerasan terhadap anak tidak boleh terjadi karena anak adalah milik Tuhan yang tidak boleh perlakukan seenaknya. Anak yang sedang tumbuh membutuhkan bekalan baik secara jiwa ataupun rohani.
Anak-anak perlu diberi nilai - nilai dengan aksi dan bukan dengan sekedar kata. Orangtua harus menjadi contoh bagi anak-anak mereka karena anak belajar dari lingkungannya terutama dari lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Orangtua harus menemani dan mengajar anak-anaknya agar dapat menjadi anak-anak Tuhan yang tahu untuk bersyukur, bertingkah laku sesuai dengan ajaran Tuhan. Untuk menutupi artikel, saya menemukan satu bait dari puisi Kahlil Gibran yang mengekspresikan hubungan orangtua dan anaknya, sebagai berikut:
“Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu”
https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Hanggara
https://www.parentingforbrain.com/abusive-parents/
https://www.beritasatu.com/opini/8067/anakmu-bukanlah-anakmu