Inilah sebabnya mengapa Ibnu Khaldun dalam Kitab "Al-Muqaddimah" menyebutkan bahwa:
"Teori gerak SEJARAH mengambil bentuk spiral dengan corak dialektis, ia akan mengalami proses siklus yang berulang tetapi tidak persis sama karena berbeda generasi." (Ibnu Khaldun)
Saya berkata,
"Terima Kasih wahai Guru atas penjelasan Guru. Sekarang saya menjadi paham dan setelah saya mendengar apa yang Guru jelaskan ini, persepsi saya tentang SEJARAH menjadi berubah dan menjadi lebih bermakna. Terima Kasih Guru."
Dan akhirnya diskusi kami tentang makna SEJARAH pun harus berakhir.
Dan menutup kajian ini, maka izinkan saya mengutip apa kata Penggiat Sejarah Nusantara, Deddy Endarto tentang sejarah,
"Ketika belajar tentang SEJARAH suatu kejadian, kadang kita akan menemukan 1.000 teori atasnya dari berbagai pendapat para ahli yang mempelajarinya. Namun mungkin dari 1.000 teori itu, mungkin hanya 10 teori saja yang bisa mendekati kejadian sesungguhnya, sementara 990 teori lainnya hanya memberi tafsir arti baru dari kejadian tersebut yang memperkaya pemikiran generasi berikutnya. Jadi janganlah kaku dalam menilai SEJARAH, karena SEJARAH bukanlah ilmu pasti, dan lagi pula kita belum lahir. Maka itu janganlah sok tahu dan menepuk dada bahwa teorimu tentang SEJARAH itu yang paling benar di atas semua teori yang ada." (Deddy Endarto)
Demikian dan semoga bermanfaat.
Mohon maaf atas kesalahan karena Kesalahan semata-mata datangnya dari diri saya pribadi dan Kebenaran datangnya semata-mata dari Allah Swt Yang Maha Benar dan memiliki kebenaran yang mutlak.
Sarwa Hayu,
Salam Rah-Aywa,
Rahayu Rahayu Rahayu,