2. Membongkar kejahatan publik yang disembunyikan, subjek investigasi merupakan  kepentingan bersama yang cukup masuk akal untuk mempengaruhi    kehidupan sosial mayoritas pembaca suratkabar atau pemirsa televisi bersangkutan.
3. Menemukan siapa pelakunya Hipotesis merupakan langkah penting bagi wartawan untuk sebelum melakukan investigative Report.
Hipotesis biasanya disusun dengan beberapa pertanyaan dasar:
Pertama, pertanyaan tentang aktor pelaku kejahatan. "Siapa yang bertanggungjawab atas penyalahgunaan dana masyarakat tersebut? Siapa yang memicu huru-hara? Siapa yang mula-mula menyebarkan sentimen antietnik atau antiagama tertentu?
Kedua, bagaimana cara-cara suatu kejahatan dilakukan. Hipotesis ini yang terus-menerus diteliti, diuji dan disimpulkan benar-tidaknya. Kalau kemudian terbukti bahwa hipotesis itu salah, seorang investigator harus dengan besar hati mengakui bahwa tidak terjadi kejahatan di sana.
Setiap investigasi memang mengandung kemungkinan bahwa hasilnya ternyata tidak sedramatis yang diperkirakan.
Laporan indepht report yang seringkali disamakan dengan Investigative report.
Salah satu hal yang banyak membedakan adalah ada atau tidaknya hipotesis dalam proses reportase. Hipotesis sangatlah penting untuk membentuk wartawan memfokuskan dirinya dalam suatu investigasi. Pada liputan investigatif, seorang atau lebih wartawan memutuskan untuk melakukan suatu liputan investigatif karena mencium adanya suatu pelanggaran yang menyangkut kepentingan umum yang ingin ditutup-tutupi, dan masalah ini dianggap layak dan penting diketahui masyarakat. Sedangkan pada indepht report, adanya pelanggaran hukum itu bukan merupakan unsur utama. Tujuan indepht report  lebih pada upaya untuk mengangkat suatu masalah, atau suatu soal secara mendalam.
Dalam batasan tertentu investigative report adalah fase kelanjutan dari indepth report. Ketika wartawan itu sudah jauh lebih banyak mengetahui duduk persoalan sebenarnya, saat itulah ia pada titik hendak melakukan kegiatan lanjutan atau tidak. Liputan lanjutan inilah yang lebih bersifat investigative.
 Direktur Philippines Center for Investigative Journalism (PCIJ) Sheila Coronel secara singkat membagi proses investigasi ke dalam dua kali tujuh bagian.
 Tahap Pertama:
*First lead (petunjuk awal): koran, desas-desus, telepon gelap, surat kaleng, dll
 *Initial report (penjaringan nama, pemilihan narasumber, tempat yang akan  Â