Sesuai perkembangan bahasa  di era global, muncul pula berbagai istilah di bidang jurnalisme, misalnya convergensi media, citizen journalism, investigative report, dan indept report. Walaupun istilah istilah tersebut sudah lama muncul, namun di negara negara  tertentu baru muncul kemudian. Dalam tulisan ini, penulis mencoba menguraikan perbedaan dan atau persamaan antara investigative report dan indept report.
Ada yang menulis kata ‘report’ dengan ‘reporting, namun penulis cenderung menulis report, bukan reporting karena dalam bahasa Inggris ‘report’ itu sudah berarti kata benda,  selain juga sebagai kata kerja. Jadi tidak perlu diberi ‘ing’ Tambanhan ‘ing’ (gerund)  dimaksudkan untuk merubah kata kerja menjadi benda, maka ditambahkan ‘ing’.
Ada pengertian yang seringkali salah kaprah antara  Indepth Report dan Investigative Report. Mari kita coba menganalisanya:
Indepth Report
Indept Report merupakan suatu laporan yang mendalam tentang suatu objek yang biasanya mengenai kepentingan khalayak dan layak diketahui umum.
Reportasi dilakukan untuk menggali sebanyak mungkin data agar bisa disajikan dengan jelas dan rinci agar masyarakat bisa benar-benar memahami objek tersebut. Indepth Report tidak menyiratkan kegiatan membongkar aib, kesalahan, atau kelemahan pemerintah tapi sebagai pencarian data dan keterangan belaka. Dalam melakukan indepth report seorang wartawan bisa berangkat praktis dari nol atau dari sekadar membaca kliping-kliping koran.
InvestigativeReport
Investigative Report dimulai dari asumsi atau anggapan bahwa there issomething wrong, that somebody has done something wrong.
Istilah investigasi muncul pertama kali saat Nellie Bly jadi reporter Pittsburgh Dispatch pada 1890. Bly menyelidiki kehidupan buruh anak yang mencari nafkah dalam kondisi buruk. Bly sengaja bekerja di sebuah pabrik di Pittsburgh. Laporan investigasinya mendorong terjadinya perubahan terhadap standar hidup para pekerja kelas bawah itu. Ketekunan Nellie Bly mengilhami jurnalisme Amerika.
*Ida M. Tarbell, menulis buat majalah Mc Clure’s, tentang skandal perusahaan minyak Standard Oil, milik John D.Rockefeller, pada 1900. Tarbell mengandalkan wawancara, riset kecil, atau observasi lewat penyamaran, juga menggunakan paper trail atau pelacakan dokumen seperti transkrip dengar pendapat dalam parlemen, berkas-berkas pengadilan, surat perjanjian, dan sertifikat tanah. Dampaknya, Presiden Theodore Roosevelt membuat peraturan untuk mencegah kompetisi tak sehat, khususnya terhadap perusahaan kecil. Pengadilan Amerika menghukum Standard Oil dengan memaksanya memecah diri jadi beberapa perusahaan.
Laporan investigasi sejatinya bukan reportase biasa. Robert Greene dari Newsday, dikenal sebagai Bapak Jurnalisme Investigasi Modern, mensyaratkan sekurang-kurangnya tiga elemen dasar:
1. Liputan benar-benar gagasan orisinal wartawan dan hasil bukan investigasi pihak lain yang ditindaklanjuti.