Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun SDM Berkarakter

6 Januari 2022   23:58 Diperbarui: 7 Januari 2022   00:27 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Demikianlah, di hampir seluruh buku ini, Rizal mengagumi sekaligus mengambil hikmah dari karakter kuat Bung Hatta.

Pada kenyataannya, prinsip yang baik di dalam hati akan menghasilkan sikap dan tindakan yang baik pula. Sebaliknya, jika kita mengamati berbagai sikap dan tindakan yang buruk, itu hanya merupakan gejala atau simptom yang terlihat. Sumber penyakitnya bukan sikap dan tindakan itu sendiri, melainkan ketiadaan karakter di dalam hati (hal.37).

Buah-buah yang diperoleh dan bisa dilihat dalam bentuk perilaku atau tindakan yang baik merupakan hasil dari akar pohon yang baik berupa berbagai kualitas karakter. 

Misalnya, karakter ketepatan waktu membuat mampu memenuhi tenggat waktu; karakter antusiasme menghasilkan produktivitas tinggi; karakter daya tahan membuat mampu bekerja dengan baik saat sulit; karakter kesabaran berbuah mampu bernegosiasi; karakter ketaatan membuahkan keteraturan di lalu lintas.

Karakter berbeda dengan keterampilan. Keterampilan cenderung bersifat lebih menetap, meski sudah lama tidak dilakukan, kita akan tetap mampu melakukannya di kemudian hari. Tapi, karakter tidaklah demikian. Kualitas karakter terbentuk karena kita sering mengambil keputusan yang tepat untuk bertindak benar. Karakter harus menjadi kebiasaan hidup.

Ada tiga rumus pembiasaan karakter, yang diteliti dan disarankan Charles Duhigg. Pertama, lakukan kebiasaan-kebiasaan baru sebagai rutinitas dalam hidup sehari-hari. Hanya dengan menjadikannya sebagai rutinitas, karakter akan menjadi kebiasaan kita. Kedua, kita harus percaya dampak dari karakter yang kita latih, dan hal itu akan lebih mudah jika dilakukan dalam sebuah kelompok. Ketiga, satu kualitas karakter akan berdampak secara langsung kepada kualitas karakter lainnya.

Menyitir pendapat Stephen Covey, Rizal menegaskan bahwa "karakter kita pada dasarnya terdiri kebiasaan-kebiasaan kita. Karena semua kebiasaan itu konsisten, sering dalam bentuk pola yang terjadi dalam alam bawah sadar, maka secara konstan dan sehari-hari, hal-hal itu mengekspresikan karakter kita."

Rizal menyebut ada sepuluh kualitas karakter yang pokok, yaitu antusiasme, daya tahan, kerajinan, kerendahan hati, ketulusan, keberanian, ketaatan, ketepatan waktu, perhatian penuh, dan tanggung jawab.

 

Pribadi Berkarakter

Lima karakter awal disebut Rizal sebagai mengelola diri dengan karakter (Bab 3), dan lima karakter berikutnya disebutnya sebagai mengelola relasi dengan karakter (Bab 4). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun