Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mas Guru

19 Januari 2021   16:40 Diperbarui: 19 Januari 2021   16:52 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu, setelah semua tamu pulang, ayah baru bisa istirahat. Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Tapi rasa lelah dan penat sungguh sudah menumpuk. Sejak pagi sampai siang, mengajar di SD Inpres, berlanjut rapat Pengurus RT di Balai Desa. Sesampai di rumah jam lima sore, orang banyak sudah menunggu untuk berobat.

Suatu ketika, ayah memberiku nasihat. "Bud. Kalau kamu mau bantu orang, jangan lihat dia siapa, rumahnya di mana, atau agamanya apa. Jangan! Lihatlah ia sebagai pribadi yang luhur dan bermartabat di hadapan Tuhannya." Saat itu, aku hanya mengangguk.

"Bu. Aku dengar mbah Minto panen padinya naik 3x lipat?"

"Iya, Pak. Kemarin, mbah Minto kirim beras ke sini, diantar Suparmin. Katanya, ada salam dari mbah Minto. Air yang bapak berikan kemarin, manjur mengusir hama," kata ibu.

Ayah menghela nafas. "Syukurlah! Lho. Suparmin masih rewang di tempat mbah Minto?"

"Ya, masih to Pak. Suparmin itu yang cerita kalau mbah Minto merasa sangat senang melimpahnya hasil panen tahun ini. Tidak ada wereng coklat, tidak ada tikus, tidak ada burung. Semua tanaman padi aman terkendali."

"Ya syukurlah Bu. Kalau Gusti sudah berkehendak, apapun bisa kelakon. Apapun yang Tuhan mau, terjadilah."

aku dan anakku (dokpri)
aku dan anakku (dokpri)

**

"Tok Tok Tok ..." 

Terdengar suara pintu diketok berkali-kali dengan kerasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun