Manusia 1 : Belum saatnya! Belum saatnya! Kenapa kehausan mempercepat kerongkongan.
Manusia 2 : Ya begitulah, air di sungai ini tidak pernah bisa melepaskan dahaga. Karena kita tidak bisa minum di dalamnya.
Manusia 3: Mengapa kita membiarkan sampah itu terbuang dan lalu mencurahkan minyak-minyak sawit ke dalam sungai? Kenapa para pekerja indrustri tidak pernah menyumbang untuk kampung-kampung kita?
Memukul ember di kepala masing-masing manusia. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Manusaia 4 : Anehnya, kenapa kita sudah meninggalkan sungai, padahal sungai sumber dari segala kehidupan nenek moyang kita?
Manusia 1 : Kenapa harus begitu? Sungai ini sudah lama dilupakan. Bukannya kita semua sudah kalah dari kota?
Manusia 2 :Ya, itu masalah mereka, bukan kita! Kita semua hanya rakyat yang membutuhkan air.
Manusia 3 : Ini adalah sebuah rasa sakit yang nyata, sebab kita tidak bisa bertahan dan menahan. (Mendekat ke tempat pelantaran).
Manusia 1,2, dan 4 : Jangan mendekat ke situ!
Manusia 3 : Kenapa? Bukankah kita sama-sama gelap dalam melihat.
Manusia 4 : Gelap adalah lambang kematian untuk terang.