Orang-orang kampung mulai memenuhi panggung sambil marah-marah yang tidak jelas, melewati jaring, jala, lukah, dan pancing, kemudian keluar kembali dan Orang Tua itu keluar panggung juga dalam keadaan ketakutan.
Tidak lama kemudian muncul manusia-manusia bertutup kepalanya menggukan ember plastik, sambil membaca bait kata-kata ini :
"Senja menangis sayup-sayup di permukaan air
yang terlihat hanya sebuah kertas berkilau
kepala-kepala hanya riuh oleh ember yang kosong
kita semua hanya gamang oleh kota-kota
sungai kalah! Sungai kalah!
Air mata senja, sudah tak berguna! (Berulang-ulang)
Â
Setelah membaca bait kata-kata. Aktor manusia-manusia membuat komposisi seperti orang ketakutan dan tidak saling bertindih.
Manusia 1 : Aku belum mau mati, apa lagi haus di sungai ini. (Berjalan meraba-raba)