Fenomena cuaca ekstrem panas yang belakangan ini dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia, merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim global yang semakin parah. Fenomena ini biasanya terjadi karena gabungan antara pemanasan global, efek El Nio, serta aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca.
Beberapa faktor utama penyebab cuaca ekstrem panas ini adalah:
1. Pemanasan Global
Suhu rata-rata di seluruh dunia terus meningkat akibat emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO) dan metana (CH). Gas-gas ini memperangkap panas di atmosfer, yang menyebabkan kenaikan suhu bumi secara keseluruhan.
2. El Nio
Fenomena cuaca alami yang menyebabkan pemanasan air di Samudra Pasifik, yang memengaruhi pola cuaca global. Saat El Nio aktif, suhu di banyak wilayah, terutama di sekitar khatulistiwa, cenderung meningkat.
3. Urban Heat Island (Pulau Panas Perkotaan)
Perkotaan cenderung lebih panas dibandingkan daerah pedesaan karena banyaknya bangunan dan aspal yang menyerap panas. Populasi tinggi di kota dan penggunaan AC serta kendaraan bermotor juga memperburuk panas.
4. Penggundulan Hutan
Berkurangnya hutan mengurangi kemampuan alam untuk menyerap CO, sehingga memperparah efek rumah kaca. Vegetasi alami juga membantu menjaga suhu tetap stabil dengan menyerap panas dan mengeluarkan uap air.
5. Pengaruh Aktivitas Manusia