Aku yang terpuruk;
karena hanya memikirkan diri,
bernapsu merengkuh dunia,
atau karena gelimang dosa.
Hidup mungkin tiada berkah,
karena selalu menyebar keburukan,
atau menghasut,
karena memecah belah,
atau iri,Â
karena dengki,
atau selalu curiga,
karena hidup yang tiada pernah tulus.
Mengapa aku tidak mampu menjadi bijaksana,
menapaki jalan kebajikan?
Karena aku tiada pernah melakukan kebaikan;
aku tahu Engkaulah penentu,
yang memberi Cahaya langit,
namun setan menggulung hati milikMu;
bahkan Cahaya bumi menjauhiku.
Biarkanlah aku dengan akuku,
berbalut napsuku,
sampai seluruh isi tubuhku terluka,
hingga mata hatiku terbuka,
melalui setitik demi setitik cahaya-Mu;
dan engkau,
janganlah mengikutku. []
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI