Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika Wartawan Foto ANTARA Berkisah Lewat Buku

10 Maret 2022   15:40 Diperbarui: 10 Maret 2022   15:55 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Diskusi (Foto: Yayat S. Soelaeman)

Audy lulus bersama empat rekan seangkatannya, yaitu Agus Baharuddin, Aris Budiman, Hermanus Prihatna, dan Yayat S. Soelaeman. Namun menjelang dimulainya pendidikan Agus Baharuddin mengundurkan diri karena diterima bekerja di perusahaan lain.

Menurut Oscar Motuloh, yang saat seleksi saat itu sudah menjadi wartawan foto ANTARA, Audy dan tiga rekannya calon wartawan foto, merupakan generasi pertama wartawan foto ANTARA yang mendapat pendidikan lengkap, tidak hanya mendapat pelatihan dan pendidikan teori dan praktik fotografi, tetapi juga memperoleh pendidikan ilmu jurnalistik secara luas.

Aditia Irawati, Audy Mirza Alwi dan Oscar Motuloh (Foto: dokumen pribadi Audy Mirza Alwi)
Aditia Irawati, Audy Mirza Alwi dan Oscar Motuloh (Foto: dokumen pribadi Audy Mirza Alwi)
"Awal tahun 1989 itu Pak Parni Hadi yang menjadi Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi ANTARA menginginkan seluruh wartawan baru ANTARA memiliki kualitas tinggi, termasuk membentuk tim wartawan foto yang tidak hanya ahli memotret, tetapi juga memiliki wawasan jurnalistik yang luas. Artinya wartawan foto yang bisa menulis berita sama baiknya," kata Oscar Motuloh.

Dalam bukunya Audy bercerita bagaimana ia dan tiga rekannya belajar teknik menulis berita, wawancara, editing, riset sebelum menulis berita, hukum pers, opini publik, dan Bahasa Indonesia Jurnalistik. Ia juga belajar pengetahuan fotografi, termasuk pengenalan kamera, lensa, teknik memotret, teknik mencuci film dan mencetak foto (teknik kamar gelap).

Tahun 1989, Biro Foto ANTARA masih menggunakan film hitam putih untuk  memotret, dan wartawan foto mencuci dan mencetak foto sendiri dengan alat enralger, kemudian foto dikirimkan ke seluruh media massa (koran) di seluruh Indonesia.

Setelah menjalani Kursus Dasar Pewarta Foto, Audy dan tiga rekannya dinyatakan lulus, dan diangkat menjadi pegawai tetap Kantor Berita ANTARA sebagai pewarta foto. Oscar menjelaskan, setelah dinyatakan lulus, keempat wartawan foto itu menjadi tulang punggung Biro Foto ANTARA, dan foto-foto yang dihasilkan juga menjadi beragam, tidak hanya foto seremonial peresmian dan rapat-rapat.

"Dulu kami di kalangan pewarta foto menyebutnya dengan istilah foto 'Saltan Gong', yaitu foto yang gambarnya berisi orang-orang sedang salaman, tanda tangan, dan memukul gong," kata Oscar sambil tersenyum.

Kehadiran generasi pertama wartawan foto terdidik dan memiliki wawasan jurnalistik menjadikan foto-foto produksi ANTARA menjadi bervariasi, mulai dari foto features, human interest, foto lomba dan pertandingan olahraga, aksi-demo, pementasan seni budaya, lingkungan, dan foto kehidupan sehari-hari. Bahkan foto seremonial pun angle-nya lebih menarik.

Wartawan Istana

Sepertinya Audy Mirza Alwy memanfaatkan buku "Linimasa Pewarta Foto Kantor Berita" ini sebagai media dan ruang untuk bercerita, dengan gaya bertutur, sebuah linimasa perjalanan karirnya selama 30 tahun sebagai pewarta foto. Bahkan beberapa kali ia sangat detil, seolah-olah ingin menuangkan semua kisah, sekecil apa pun, untuk dibagikan kepada pembacanya.

Tentu menyenangkan dan membanggakan baginya ketika perjalanan karirnya sebagai wartawan foto ANTARA, dengan tugas-tugas liputan besar dan penting, ikut mewarnai perjalanan hidupnya, bahkan sedikit banyak berperan dalam membentuk kepribadian, karakter, dan mungkin pandangan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun