Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penjaga Toko | Toko Rahmat Mandiri | Membaca | Menulis | Puisi | Sosial Budaya | Diari | Jeneponto | Sulawesi Selatan | Email : rahmatcembo@gmail.com | Blog : lentera-turatea.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Transisi Energi, Jet Pribadi dan Kebahagiaan Istri

18 Oktober 2024   20:48 Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:59 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok. pribadi

Penggunaan jet pribadi dengan harga sewa yang disinyalir mencapai 4,8 miliyar sekali terbang, flexing kue ultah seharga UKT mahasiswa dan tas mewah yang berharga ratusan juta rupiah membuat warganet geram dengan keluarga presiden yang menampilkan sikap tone deaf.

Bukannya mau mencampuri urusan pribadi Kaesang dan Erina, peggunaan jet pribadi tentu sah-sah saja bagi setiap orang, tetapi tentunya perlu juga memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial sebagai keluarga presiden. Selain isu ekonomi dan sosial, sorotan lain juga mengarah kepada isu lingkungan, penggunaan jet prbadi oleh Kaesang dan Erina dinilai kurang memperhatikan aspek lingkungan dimana jet pribadi mampu menyumbang emisi karbon yang cukup besar.

Kita mungkin masih ingat dengan kritikan Gibran, kakak Kaesang ketika debat cawapres lalu yang menyoroti Muhaimin Iskandar karena menggunakan air mineral dengan kemasan plastik sebagai kritikan terhadap isu lingkungan. Kaesang sepertinya juga lupa bahwa bapaknya sebagai kepala negara sedang fokus pada upaya dekarbonasi di berbagai sektor. 

Irene Sarwindaningrum dalam artikelnya yang tayang di Kompas pada 24 Agustus 2024 menyebut orang-orang yang sering menggunakan jet pribadi sebagai kaum 1 persen, mereka adalah orang superkaya yang mempunyai posisi mentereng, mulai dari miliarder, politisi, selebritas, maupun pejabat publik. Lebih lanjut Irene menambahkan bahwa penggunaan jet pribadi oleh politisi dan pejabat publik bertentangan dengan komitmen untuk mencapai nol emisi.

Kita sampai saat ini tak pernah tahu alasan Kaesang terbang ke AS dengan menggunakan jet pribadi yang harga sewanya menghabiskan miliyaran rupiah. Apakah ia benar-benar membayar sewa yang begitu mahal? atau berangkat gratis dengan bermodalkan label keluarga presiden? seperti dugaan banyak orang tentang isu gratifikasi. Atau mungkin saja ia betul-betul menyewa jet pribadi miliyaran rupiah itu  dengan alasan keinginan dan kebagahagiaan istri, bukan gratifikasi.

Membahagiakan Istri 

"USA here we go" tulis Erina Gudono dalam unggahan media sosialnya dengan menampilkan gambar jendela pesawat, postingan yang sewajarnya dilakukan oleh setiap orang di medsos pribadinya untuk sekedar flexing  maupun berbagi kabar sesama warganet. Membuat postingan saat bepergian atau mengunjungi suatu tempat biasanya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap orang, terutama bagi kaum perempuan apalagi yang sudah berstatus sebagai istri. 

Flexing bersama dengan pasangan pada suatu perjalanan akan menjadi aktivitas yang sering kali akan dilakukan oleh istri bahkan bisa berkali-kali dalam satu momen atau tempat. Jika tujuan perjalanan bersama pasangan adalah Amerika Serikat, tentu saja momen ini tak boleh terlewatkan begitu saja, apalagi jika terbang dengan jet pribadi yang harganya fantastis, pastilah diposting.

Siapa sih yang tidak mau terbang dengan jet pribadi? ini juga mungkin menjadi impian banyak orang, meminta kepada pasangan agar pergi dengan jet mahal, mengunjungi berbagai negara lalu flexing-flexingan di medsos. Ketika pasangan mengiyakan permintaan itu, pastinyalah akan merasa sangat bahagia dan merasa istimewa. 

Saya membayangkan bagaimana Erina meminta Kaesang untuk naik jet pribadi ke AS. "Sayang, akau maunya naik jet pribadi dong ke AS", pinta Erina ke Kaesang. Aku lagi hamil loh, takutnya kenapa-napa kalo pake komersil, lanjut Erina.

Ya, iya deh, nanti kita perginya pake jet pribadi, kita mentingin kehamilan kamu, Jawab Kaesang.

Sebagai pasangan yang belum terlalu lama melangsungkan pernikahan, ditambah dengan kondisinya yang lagi hamil, seorang suami pasti akan sangat memperhatikan kondisi kebahagiaan istri.  Dengan kemampuan finansial dan keadaan yang mendukung, Kaesang tentunya berusaha semaksimal mungkin untuk membuat sang istri menjadi bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun