Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bertemu Robot Menari dan Mencicipi Kopi Rendah Kafein di InaRI EXPO 2022

9 November 2022   14:18 Diperbarui: 9 November 2022   14:29 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di booth BRIN (dok.yayat)

Teknologi yang digunakan oleh Nestra Coffee adalah steaming dengan pressure dan penambahan enzim bromelin. Prosesnya adalah biji kopi yang masih hijau dipanaskan di suhu tertentu lalu dikeringkan hingga mencapai kadar air tertentu. Kemudian diproses lagi melalui proses biasa. Jadi ada 2 kali pemrosesan. Makanya harga kopi decaf lebih mahal dari kopi biasa.

BRIN mendukung Nestra Coffee dalam hal memberikan dana riset untuk membuat mesin pengolahan kopi decaf. Sementara untuk melakukan pengolahan, Nestra Coffee bekerja sama dengan para mahasiswa yang melakukan eksekusi dan finalisasi.

Jadi, para mahasiswa benar-benar diberdayakan untuk berbisnis dan punya pengalaman dalam entrepreneur. BRIN juga memfasilitasi kopi decaf ini untuk perijinan, BPOM dan lain-lain.

menyukai sains sejak dini (dok.yayat)
menyukai sains sejak dini (dok.yayat)

Bukan hanya Nestra Coffee yang melakukan inovasi membuat kopi rendah kafein. Siswi SMA Negeri 1 Simpang Kiri Kota Subulussalam Aceh, yang menjadi finalis LKIR, yaitu Dwinta dan Dita Ariyani, juga berinovasi membuat aplikasi pemilah buah kopi gayo.

Berangkat dari keprihatinan tentang banyaknya kopi mentah yan gikut dipetik petani kopi ketika memanen kopi. Akibat petani kopi kurang telaten memilah kopi matang dan kopi mentah.

Kopi mentah ini mempengaruhi kualitas Kopi Gayo yang akan dijual. Karena itu para siswi tergerak untuk membuat aplikasi pemilah kopi.

Ada 3 indikator yang ditunjukkan dalam aplikasi yaitu kopi matang, kopi mentah dan bukan kopi. Cara penggunaanya mudah, tinggal buka aplikasi dan arahkan kamera ke buah-buah kopi. Akan muncul indikator di aplikasi tersebut dan petani kopi bisa memetik kopi yang sudah matang saja. 

BRIN mendukung kiprah para siswi dengan memberikan mentor yang membimbing soal pembuatan laporan hingga proses menjadi finalis LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja).

Mentor dari BRIN juga memberi masukan tentang aplikasi yang dibuat. Ke depannya, aplikasi ini akan terus dikembangkan hingga bisa memilah mana kopi yang sehat dan mana kopi yang berpenyakit. Menarik sekali ya.

mengolah jamur merang agar bermanfaat (dok.yayat)
mengolah jamur merang agar bermanfaat (dok.yayat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun