Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karya Seni Kamoro, Bisakah Mendunia? Ini Kata Ghea Panggabean dan Asha Smara Darra

6 November 2021   09:44 Diperbarui: 3 Desember 2021   15:30 4006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Kamoro dipahat tangan (Dokumentasi Yayat)

Hal tersebut merupakan perwujudan dari tiga pilar yang diusung oleh Plataran Indonesia, yakni pilar alam, budaya, dan masyarakat dalam upaya menjalankan kegiatan yang berkelanjutan.

Hasil Seni Kamoro, Punya Pasar di Dunia Internasional

Saya datang ke lokasi pameran Kamoro Art Exhibition pada Jumat 29 Oktober lalu, tepat di hari terakhir pameran itu berlangsung.

Aneka patung dari kayu memenuhi ruangan pameran. Ukurannya ada yang besar ada juga yang kecil. Patung kayu didominasi warna hitam dan coklat, hanya sedikit yang berwarna putih.

Melihat satu demi satu patung kayu ini membuat saya membayangkan kondisi Kamoro, Papua saat ini. Saya belum pernah menginjakkan kaki ke pulau Papua. Tidak tahu juga di mana letak suku Kamoro.

Namun. membaca berita kemajuan pembangunan yang sedang digenjot di Papua saat ini, saya berharap wilayah tempat suku Kamoro tinggal jadi lebih mudah dijangkau.

Patung Kamoro (Dokumentasi Yayat)
Patung Kamoro (Dokumentasi Yayat)

Sesekali saya meraba patung kayu yang dipamerkan. Teksturnya halus. Terlihat ukiran di patung tersebut dipahat dengan tangan dan dibuat dengan hati-hati serta teliti.

Ada patung kayu berbentuk buaya yang panjang sekali. Pasti terinspirasi dengan buaya yang banyak terdapat di sungai di daerah Papua.

Hari itu ada dialog yang diselenggarakan oleh PT Freeport Indonesia dan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe (MWK).

Hadir sebagai narasumber adalah ibu Ghea Panggabean, desainer terkemuka Indonesia dan pemilik Ghea Fashion Studio, ibu Luluk Intarti dari MWK dan Asha Smara Darra, seorang desainer kelas Internasional. Jika Anda asing dengan nama ini, Anda pasti tahu Oscar Lawalata. Yap.. Asha Smara Darra adalah nama baru dari Oscar Lawalata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun