Di luar drama exceeding track limit, seri Mugello juga punya banyak drama. Dimulai dengan kejadian Enea Bastianini yang menabrak bagian belakang motor Zarco ketika selesai warm up hingga motor Enea terkapar di trek. Kejadiannya pas di starting grid, jadi Enea harus menyusul balapan dari pitlane.
Insiden ini sempat diinvestigasi Race Direction, namun hasil investigasinya adalah ini insiden biasa yang tak perlu berbuah penalty. Enea Bastianini akhirnya balik ke garasi sebelum menyelesaikan lap pertama.
Drama selanjutnya adalah, jatuhnya Marc Marquez setelah bersenggolan dengan Brad Binder di lap kedua. Marc tak mendapat cedera namun ia harus pulang dari Mugello tanpa poin. Performa Marc di Mugello tak begitu baik. Ia harus berjuang di Q1 sebelum akhirnya berhasil maju ke Q2.
Drama lainnya adalah jatuhnya Pecco Bagnaia ketika ia sedang memimpin balapan. Bagnaia jatuh di lap kedua sama seperti Marc Marquez. Padahal digadang-gadang Pecco bisa menahan lajunya Fabio Quartararo. Tapi hasil berkata lain.
Dokter Gigi Unjuk Gigi
Buat saya di balapan kali ini, Miguel Oliveira jadi Man of The Race. Memulai balapan dari posisi 7, Miguel merangsek ke posisi 4 dan naik ke posisi 3 ketika Bagnaia jatuh.Â
Si dokter gigi ini, setia membuntuti Johann Zarco dan mencari celah untuk menyalip. KTM pakai sasis baru, tapi ketenangan dan kesabaran Oliveira yang membuat ia akhirnya bisa mengalahkan Zarco.
Memulai debut di kelas MotoGP sejak 2019, pembalap asal Portugal ini pernah menang 2 kali di seri Portugas pada tahun 2020. Sementara ketika menjalani kelas Moto2 selama 2 tahun, ia pernah menang 6 kali dan di tahun 2015 di balapan Moto3, ia menang 6 kali.Â
Catatan prestasinya terhitung lumayan dan nggak jelek jelek amat. Ia jadi pembalap Portugal kebanggaan negaranya.