Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

(Bukan Puisi) Fitri dan Seli Pulang Bukan Karena Koki

1 Juni 2019   15:40 Diperbarui: 1 Juni 2019   15:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini bukan ibu, fitri dan seli tapi anggap aja ini ibu, fitri dan seli (dok.freepik.com)

( ini lanjutan dari  Fitri Pergi yang bukan puisi)

Selepas Fitri dan Seli pergi ibu sering berdiam diri

Rumah sekarang sepi tak ada tawa fitri dan senyum Seli

Ibu sedih sekali hidup rasanya tak ada artinya lagi

Ibu terus berdoa kepada Tuhan sang Pencipta Bumi

Berharap Tuhan mengembalikan Fitri dan Seli

Bagi ibu, Fitri adalah cahaya hati

Dan Seli, si kucing lucu itu, adalah teman yang membuat rumah tak lagi sepi

Ibu sudah lapor polisi agar pak polisi mencari Fitri dan Seli

Namun kabar baik belum diberikan oleh pak Polisi

Pak Polisi minta ibu tetap sabar menanti

Esok hari adalah Idul Fitri

Ibu tak sanggup menjalani Idul Fitri tanpa Fitri dan Seli

Pagi hari ketika para tetangga pergi ke pasar pagi

Berbelanja keperluan masak buat Idul Fitri

Ibu hanya duduk dan berdiam diri

Matanya menatap kosong ke pintu pagar yang tak dikunci

Ibu berharap Fitri datang dan Seli mengikuti

Ibu menanti dan menanti

Malam menjelang dan takbir berkumandang dari mesjid yang ramai sekali

Orang berbondong datang dan mengumandangkan takbir menyambut Idul Fitri

Ibu kian bersedih hati.. tak ada Fitri.. tak ada Seli

Ibu menunduk sedih.. kemana Fitri...

Tiba-tiba.. pintu pagar berbunyi kencang sekali

Tanda ada orang masuk dan mendorong pintu pagar agar terbuka lebar sekali

Terdengar teriakan.. ibu! Ibu! Ini Fitri!

Ibu kaget.. dan ia melihat Fitri.. masuk ke rumah dengan senyum manis sekali

Seli.. mengeong riang mengikuti langkah Fitri

Di malam Idul Fitri.. Fitri dan Seli kembali

Ibu memeluk Fitri erat sekali

Ibu tak mau kehilangan Fitri lagi

Ibu juga mengelus Seli.. ibu rindu Seli

Tapi tunggu.. di luar pagar ada Koki.. kucing tetangga yang bikin Fitri dan Seli pergi

Melihat ibu sudah bertemu Fitri dan Seli lagi.. Koki melompat pergi

Setelah menenangkan diri dan merasa bahagia sekali

Ibu bertanya pada Fitri

Kemana Fitri selama ini.. apa tak merasa ibu mencari-cari

Kata Fitri.. Fitri mengejar Seli yang lari mengejar Koki hingga ke Itali

Di Itali Fitri nonton motojipi karena ingin melihat Rossi kalah lagi

Dan iya.... Rossi kalah lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun