( ini lanjutan dari  Fitri Pergi yang bukan puisi)
Selepas Fitri dan Seli pergi ibu sering berdiam diri
Rumah sekarang sepi tak ada tawa fitri dan senyum Seli
Ibu sedih sekali hidup rasanya tak ada artinya lagi
Ibu terus berdoa kepada Tuhan sang Pencipta Bumi
Berharap Tuhan mengembalikan Fitri dan Seli
Bagi ibu, Fitri adalah cahaya hati
Dan Seli, si kucing lucu itu, adalah teman yang membuat rumah tak lagi sepi
Ibu sudah lapor polisi agar pak polisi mencari Fitri dan Seli
Namun kabar baik belum diberikan oleh pak Polisi
Pak Polisi minta ibu tetap sabar menanti
Esok hari adalah Idul Fitri
Ibu tak sanggup menjalani Idul Fitri tanpa Fitri dan Seli
Pagi hari ketika para tetangga pergi ke pasar pagi
Berbelanja keperluan masak buat Idul Fitri
Ibu hanya duduk dan berdiam diri
Matanya menatap kosong ke pintu pagar yang tak dikunci
Ibu berharap Fitri datang dan Seli mengikuti
Ibu menanti dan menanti
Malam menjelang dan takbir berkumandang dari mesjid yang ramai sekali
Orang berbondong datang dan mengumandangkan takbir menyambut Idul Fitri
Ibu kian bersedih hati.. tak ada Fitri.. tak ada Seli
Ibu menunduk sedih.. kemana Fitri...
Tiba-tiba.. pintu pagar berbunyi kencang sekali
Tanda ada orang masuk dan mendorong pintu pagar agar terbuka lebar sekali
Terdengar teriakan.. ibu! Ibu! Ini Fitri!
Ibu kaget.. dan ia melihat Fitri.. masuk ke rumah dengan senyum manis sekali
Seli.. mengeong riang mengikuti langkah Fitri
Di malam Idul Fitri.. Fitri dan Seli kembali
Ibu memeluk Fitri erat sekali
Ibu tak mau kehilangan Fitri lagi
Ibu juga mengelus Seli.. ibu rindu Seli
Tapi tunggu.. di luar pagar ada Koki.. kucing tetangga yang bikin Fitri dan Seli pergi
Melihat ibu sudah bertemu Fitri dan Seli lagi.. Koki melompat pergi
Setelah menenangkan diri dan merasa bahagia sekali
Ibu bertanya pada Fitri
Kemana Fitri selama ini.. apa tak merasa ibu mencari-cari
Kata Fitri.. Fitri mengejar Seli yang lari mengejar Koki hingga ke Itali
Di Itali Fitri nonton motojipi karena ingin melihat Rossi kalah lagi
Dan iya.... Rossi kalah lagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H