Sudah menjadi kebiasaan saya dan keluarga di setiap bulan Ramadhan bahwa ada hari di mana saya dan keluarga melakukan buka puasa bersama di luar rumah. Maksudnya bukan berbuka puasa di teras rumah yak.. tapi di restoran atau tempat makan tertentu. Pemilihan tempat kami berbuka puasa biasanya saya serahkan kepada anak-anak saya.
Ada keuntungan berbuka puasa di luar rumah. Komunikasi terjalin lebih akrab karena suasana makan yang berbeda. Menu yang berbeda dengan menu makan sehari-hari juga membuat anak-anak saya makan lebih banyak. Yaaaa emang nggak sering juga kami makan di luar saat buka puasa. Paling dalam sebulan hanya 2 atau 3 kali. Kalo sering-sering bisa bikin kantong kering.
Lokasi bukber yang dipilih oleh anak-anak adalah GBK Go Food Festival yang ada di area Gelora Bung Karno Senayan, tepat di seberang hotel Atlet Century, samping Mesjid Al Bina. GBK Go Food Festival punya banyak pilihan makanan, cocoklah buat kami yang selera makannya beda-beda. Saya setuju aja karena harga makanan di sini juga murah-murah, nggak menguras kantong.
Selama bulan Ramadhan GBK Go Food Festival buka mulai jam 3 sore hingga jam 10 malam. Jam menunjukkan tepat jam 15.30 wib saat kami tiba. Sengaja emang kami berangkat siang guna menghindari macet. Jajaran booth berwarna merah menyambut kedatangan kami. Masih banyak booth yang tutup terutama yang ada di bagian depan. Nampaknya booth ini belum ditempati oleh pedagangnya kalo melihat nama di atas booth yang masih kosong.
Lahan ini tadinya lahan kosong. Melihat area GBK tidak mempunyai area buat kuliner maka permintaan GOJEK untuk menggunakan tempat ini sebagai pusat kuliner disambut hangat oleh pengelola GBK. Pembukaan GBK Go Food Festival dilakukan awal Mei lalu. Iya pusat kuliner ini masih baru makanya masih banyak booth yang kosong. GBK Go Food Festival akan berlangsung setahun penuh.
Di area GBK Go Food Festival ini, terdapat satu tenda besar yang disediakan khusus untuk permanan anak. Ada beberapa permainan yang terbuat dari balon-balon besar. Kalau sore, tempat ini penuh dengan anak-anak yang bermain. GOJEK memang nggak cuma menjadikan tempat ini sebagai tempat jajan tapi juga tempat hiburan keluarga.
Semua pembayaran di tempat ini menggunakan Go Pay. Jika nggak punya saldo Go Pay tinggal top up aja di tempat top up yang ada di area GBK Go Food Festival. Top up kelipatan 50 ribu rupiah dan nggak dikenakan biaya administrasi. Saya dan anak-anak sudah melakukan top up. Sekarang kami berjalan ke booth-booth makanan untuk membeli makanan buat berbuka puasa.
Anak saya yang hobi makanan Jepang memilih membeli Shusi isi rendang di Sushi Kita. Shusi yang dijual di kedai ini memang ala lokal makanya pilihan isinya salah satunya adalah rendang. Mas penjaga kedai langsung cekatan membuat shusi isi rendang sementara saya melakukan pembayaran. Pakai Go Pay tentunya.
Mas penjual Shusi bilang, kedainya ada di Bogor. Telah lama bergabung dengan Go Food dan ditawari membuka booth di GBK Go Food Festival. Kesempatan ini nggak disia-siakan pemilik kedai Shushi. Kan bagus untuk memperlebar area pemasaran. Meski awalnya sulit karena kekurangan staff, saat ini kedai Shushi sudah menarik banyak pembeli.
Ketika menit-menit menjelang Maghrib, di meja kecil di depan kami sudah terhidang bermacam makanan. Ada paket nasi dan ayam goreng kremes dari Radja Cobek yang kedainya ada di Pluit. Lalu minuman teh kekinian dari Waroeng Teh Kotjok, Thai Tea dan Milo Dinosaur serta nggak lupa ada Cireng Crispi untuk cemilan. Juga ada Ayam Teriyaki. Rentang harga makanan yang kami beli di kisaran 15 ribu hingga 27 ribu rupiah. Murah, meriah dan enak.
Trus makanannya enak nggak? Selama saya membeli makanan via Go Food, saya tak pernah kecewa dengan rasa makanannya. Bahkan anak saya sampai 2 kali membeli shushi di Shushi Kita. Antara lapar dan doyan itu beda tipis. Anak saya yang lain bergegas ke booth Banana Nugget untuk membeli penganannya. Makan berempat gini total uang yang saya belanjakan hanya 200 ribuan. Murah kan. Udah gitu ada promo cashback 20% dari Go Food untuk transaksi di jam 17.00 wib sampai 20.00 wib.
Saya lebih suka membeli makanan dari para UMKM seperti ini. Selain memajukan usaha mereka, makanan mereka juga lebih cocok di lidah. Jadi jangan makan serba fast food melulu. Masih banyak pengunjung yang datang ketika saya dan anak-anak beranjak pulang. Para UMKM pemilik kedai nampaknya tersenyum lebar malam ini karena kedainya banyak pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H