Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bukber di GBK Go Food Festival, Kenyang dan Enggak Pakai Mahal

2 Juni 2018   13:06 Diperbarui: 2 Juni 2018   13:16 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu bukber (dok.yayat)
Menu bukber (dok.yayat)
Seluruh merchant peserta GBK Go Food Festival adalah UMKM yang bergabung di Go Food. Mereka datang bukan hanya dari Jakarta tapi juga luar Jakarta seperti Bogor atau Depok. Jenis makanannya juga bermacam-macam. Mulai dari aneka minuman, aneka cemilan sampai aneka macam nasi. Saran saya kalo Anda kesini, keliling aja dulu sebelum memilih membeli sebuah makanan.

Anak saya yang hobi makanan Jepang memilih membeli Shusi isi rendang di Sushi Kita. Shusi yang dijual di kedai ini memang ala lokal makanya pilihan isinya salah satunya adalah rendang. Mas penjaga kedai langsung cekatan membuat shusi isi rendang sementara saya melakukan pembayaran. Pakai Go Pay tentunya.

Beli cireng (dok.yayat)
Beli cireng (dok.yayat)
Cara bayarnya gampang. Scan kode QR yang ada di tiap kedai, nanti akan muncul nama kedai tempat kita membeli makanan. Masukkan nominal harga makanan yang kita beli. Saya ketik 27 ribu rupiah, harga shushi yang saya beli. Klik confirm, cek lag I apakah jumlah yang kita ketikkan benar lalu klik pay. Di layar handphone akan muncul tanda pembayaran sukses. Tunjukkan bukti itu ke pedagang makannya. Simple kan.

Mas penjual Shusi bilang, kedainya ada di Bogor. Telah lama bergabung dengan Go Food dan ditawari membuka booth di GBK Go Food Festival. Kesempatan ini nggak disia-siakan pemilik kedai Shushi. Kan bagus untuk memperlebar area pemasaran. Meski awalnya sulit karena kekurangan staff, saat ini kedai Shushi sudah menarik banyak pembeli.

milo dinosaur (dok.yayat)
milo dinosaur (dok.yayat)
Saya lanjut membeli Papi Orange Float untuk membasahi tenggorokan yang kering setelah seharian berpuasa. Minuman ini terbuat dari jeruk peras yang diblender dicampur es lalu disajikan dengan tambahan es krim. Enaknya pake banget. Harganya 18 ribu rupiah saja. Saya kembali ke tempat awal kami duduk. Lalu anak saya gantian membeli makanan. Ia menuju kedai minuman Milo Dinosaur yang udah diincar sejak kali pertama ia datang.

Ketika menit-menit menjelang Maghrib, di meja kecil di depan kami sudah terhidang bermacam makanan. Ada paket nasi dan ayam goreng kremes dari Radja Cobek yang kedainya ada di Pluit. Lalu minuman teh kekinian dari Waroeng Teh Kotjok, Thai Tea dan Milo Dinosaur serta nggak lupa ada Cireng Crispi untuk cemilan. Juga ada Ayam Teriyaki. Rentang harga makanan yang kami beli di kisaran 15 ribu hingga 27 ribu rupiah. Murah, meriah dan enak.

Shishi isi rendang (dok.yayat)
Shishi isi rendang (dok.yayat)
Area GBK Go Food Festival ramai seiring datangnya waktu Maghrib. Tempat duduk yang ada di area ini sudah dipenuhi pengunjung. Jangan takut nggak kedapetan tempat kalo makan di sini karena areanya luas banget. Kalo Anda nggak mau makan di area terbuka, tinggal masuk aja ke tenda plastik besar yang di dalamnya di penuhi kursi kayu. Makan dengan nyaman lah di situ.

Trus makanannya enak nggak? Selama saya membeli makanan via Go Food, saya tak pernah kecewa dengan rasa makanannya. Bahkan anak saya sampai 2 kali membeli shushi di Shushi Kita. Antara lapar dan doyan itu beda tipis. Anak saya yang lain bergegas ke booth Banana Nugget untuk membeli penganannya. Makan berempat gini total uang yang saya belanjakan hanya 200 ribuan. Murah kan. Udah gitu ada promo cashback 20% dari Go Food untuk transaksi di jam 17.00 wib sampai 20.00 wib.

yang bukber masih ramai (dok.yayat)
yang bukber masih ramai (dok.yayat)
Menurut saya usaha Go Food dan GBK menjadikan area ini sebagai pusat kuliner sih berhasil ya. Hanya promosinya kudu lebih digenjot agar para UMKM yang membuka kedai di sini makin memperoleh banyak pembeli. Karena saya sempat ngobrol dengan penjaga kedai Shushi Kita bahwa banyak pengunjung yang tadinya menyangka GBK Go Food Festival hanya berlangsung selama Harkulnas yaitu periode 5 Mei sampai 13 Mei 2018. Mereka nggak tau bahwa GBK Go Food Festival berlangsung sampai setahun ke depan.

Saya lebih suka membeli makanan dari para UMKM seperti ini. Selain memajukan usaha mereka, makanan mereka juga lebih cocok di lidah. Jadi jangan makan serba fast food melulu. Masih banyak pengunjung yang datang ketika saya dan anak-anak beranjak pulang. Para UMKM pemilik kedai nampaknya tersenyum lebar malam ini karena kedainya banyak pembeli.

Papi orange float maknyuss (dok.yayat)
Papi orange float maknyuss (dok.yayat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun